Abua menjelaskan, polisi dan tenaga medis telah berusaha bernegosiasi dengan keluarga pasien.
Namun, keluarga pasien menolak jenazah dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Bupati Abua menambahkan, insiden pengambilan paksa jenazah Covid-19 ini menjadi bukti warga belum menyadari bahaya penyebaran corona.
Baca juga: Sejumlah Warga Mengamuk di RSUD Masohi, lalu Ambil Paksa Jenazah Covid-19
“Ini kan masalah serius yang sangat disayangkan terjadi, karena mereka tidak menerapkan protokol kesehatan dan mengambil paksa jenazah yang nyata-nyata positif corona,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga mengambil paksa jenazah Covid-19 dari RSUD Masohi pada Selasa (27/7/2021). Warga membawa jenazah Covid-19 itu ke Desa Jeriji, Kecamatan TNS, Maluku Tengah.
(KOMPAS.com/Rahmat Rahman Patty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.