"Kalau diminta sebagai saksi siap, karena kita tidak ada yang punya pikiran negatif terhadap hal ini. Tentu kita hargai sebuah niat. Kita tidak tahu apa sebenarnya permasalahan yang ada di dalam dan saya berharap juga dengan kejadian ini justru menginspirasi yang lain untuk ada yang menyumbang," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, keluarga Akidi Tio berjanji untuk menyumbangkan Rp 2 triliun guna penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Namun, sejak acara seremonial pada 26 Juli di Mapolda Sumsel yang dihadiri Kapolda dan Gubernur Sumsel, janji itu tak kunjung terealiasi hingga kini.
Anak Akidi, Heriyanti dan suami serta anaknya sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Polisi juga telah melakukan penelusuran terkait sumbangan itu, Hasilnya, saldo rekening bank milik Heriyanti tidak mencapai Rp 2 triliun.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, semula ia mendapatkan kabar pemberian bantuan dari keluarga Akidi dari Kadinkes Sumsel Lesty Nuraini dan Profesor Hardi Darmawan sebagai dokter pribadi keluarga Akidi.
"Karena saya dengan ibu Kadinkes berada dari platform yang sama soal Covid-19 sehingga saya menerima untuk menyampaikan bantuan ini diberikan pribadi kepada saya. Sehingga saya tanyakan maksud dan tujuannya, cuma hanya untuk penanganan Covid-19 masyarakat Sumsel. Bukan saya sebagai Kapolda (pemberian bantuan) tapi saya sebagai pribadi, yang penting amanahnya tersampaikan," ujar Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.