Kata Sutrisna Wibawa, orang pertama yang mengetahui sepeda Brompton-nya hilang dicuri adalah pembantunya.
"Minggu malam (kejadiannya). Pembantu saya pagi hari itu kan bingung kok sepedanya tidak ada," tuturnya kepada Kompas.com.
Ia menjelaskan, sebelum hilang, sepeda Brompton itu diletakkan di joglo rumahnya.
Baca juga: Sempat Ditakut-takuti, Kakek yang Bersepeda Belasan Kilometer Mengaku Tambah Bugar Usai Divaksin
Ketika mengetahui sepeda tersebut tidak ada di tempat, pembantu Sutrisna lantas bertanya kepada penghuni rumah.
"Terus dicari. Anak-anak saya ditanya apakah mengambil, tapi tidak ada yang mengambil," bebernya.
Pencuri, duga Sutrisna, memanjat pagar depan setinggi kurang lebih 2,5 meter untuk masuk ke dalam. Di dekat pagar depan, terdapat joglo yang menjadi tempat diletakkannya sepeda.
Indikasi pencuri memanjat pagar diperkuat oleh kondisi pintu gerbang maupun kunci tidak ada yang rusak. Akan tetapi, ada bekas jejak sepatu di teras rumah.
"Saya lihat di tembok tidak ada bekas, pintar sekali ini. Sepeda Brompton kan bisa ditekuk (dilipat), mungkin dua orang (pencurinya). Satu mengambil satu lagi di luar untuk menerima," ungkapnya.
Baca juga: Begini Kondisi Pesepeda yang Jadi Korban Tabrak Lari oleh Mobil Rescue Dinsos Takalar
Soal Brompton kepunyaannya, sepeda itu dibelinya sekitar 2017.
"Sepeda Brompton itu saya beli sekitar 4 tahun lalu, jarang saya pakai jadi masih bagus, itu kelangenan. Beli di Jakarta, waktu itu harga Rp 45 juta," sebut pria yang mengaku hobi bersepeda ini.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.