KOMPAS.com - Sutrisna Wibawa tak menyangka, sepeda Brompton-nya yang sempat dicuri pada Minggu (1/8/2021) malam, tahu-tahu sudah ada lagi di rumahnya pada Rabu (4/8/2021).
Sepeda yang dibelinya seharga Rp 45 juta itu ditemukan berada di joglo.
"Saya kaget, tadi pagi habis subuh pembantu saya kalau pagi biasa memeriksa-memeriksa itu menangis lihat sepeda (yang hilang) sudah ada di atas meja yang ada di joglo. Jadi sudah dilipat rapi terus ditaruh di meja, saya kaget wah ini memang aneh bin ajaib," ujarnya Rabu.
Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menduga sepedanya dikembalikan oleh pencuri.
Dia mengira, pelaku melakukan cara yang sama seperti saat mencuri sepedanya, yaitu dengan memanjat pagar.
Baca juga: Sempat Hilang, Sepeda Brompton Milik Mantan Rektor UNY Dikembalikan oleh Pencuri
Dugaan ini didasari dari kondisi pintu gerbang masih dalam keadaan tertutup dan gembok tidak rusak.
"Gerbangnya tidak terbuka, dia (pencuri) mungkin lompat lagi. Lewat depan, karena ada yang bisa untuk memanjat yang untuk mengikat kayu, mungkin dia dari situ," ucapnya.
Perkiraan Sutrisna, si pencuri mengembalikan barang curiannya usai membaca informasi yang tersebar di media sosial.
Setelah sepeda Brompton-nya raib, Sutrisna menceritakan kejadian tersebut di akun media sosialnya. Oleh temannya, unggahan tersebut dibagikan ke grup Facebook.
Dalam unggahan itu ditulis ciri-ciri sepeda termasuk nomor seri. Hal tersebut diduga membuat pencuri kesulitan menjual sepeda.
"Tekanan di medsos luar biasa ternyata, kalau sudah beredar seperti itu, pencinta Brompton juga sudah tahu semua kan nggak mungkin mau menjual. Dia (pencuri) bingung juga," terangnya.
Baca juga: Kisah Kakek Safaruddin, Dapat Hadiah 2 Motor Usai Bersepeda 15 Km demi Divaksin
Kata Sutrisna Wibawa, orang pertama yang mengetahui sepeda Brompton-nya hilang dicuri adalah pembantunya.
"Minggu malam (kejadiannya). Pembantu saya pagi hari itu kan bingung kok sepedanya tidak ada," tuturnya kepada Kompas.com.
Ia menjelaskan, sebelum hilang, sepeda Brompton itu diletakkan di joglo rumahnya.
Baca juga: Sempat Ditakut-takuti, Kakek yang Bersepeda Belasan Kilometer Mengaku Tambah Bugar Usai Divaksin
Ketika mengetahui sepeda tersebut tidak ada di tempat, pembantu Sutrisna lantas bertanya kepada penghuni rumah.
"Terus dicari. Anak-anak saya ditanya apakah mengambil, tapi tidak ada yang mengambil," bebernya.
Pencuri, duga Sutrisna, memanjat pagar depan setinggi kurang lebih 2,5 meter untuk masuk ke dalam. Di dekat pagar depan, terdapat joglo yang menjadi tempat diletakkannya sepeda.
Indikasi pencuri memanjat pagar diperkuat oleh kondisi pintu gerbang maupun kunci tidak ada yang rusak. Akan tetapi, ada bekas jejak sepatu di teras rumah.
"Saya lihat di tembok tidak ada bekas, pintar sekali ini. Sepeda Brompton kan bisa ditekuk (dilipat), mungkin dua orang (pencurinya). Satu mengambil satu lagi di luar untuk menerima," ungkapnya.
Baca juga: Begini Kondisi Pesepeda yang Jadi Korban Tabrak Lari oleh Mobil Rescue Dinsos Takalar
Soal Brompton kepunyaannya, sepeda itu dibelinya sekitar 2017.
"Sepeda Brompton itu saya beli sekitar 4 tahun lalu, jarang saya pakai jadi masih bagus, itu kelangenan. Beli di Jakarta, waktu itu harga Rp 45 juta," sebut pria yang mengaku hobi bersepeda ini.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Khairina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.