Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan 6 Dokter Srikandi Bantu Warga Isoman dengan Telekonsultasi

Kompas.com - 04/08/2021, 15:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Ketika situasi kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19 mulai memburuk pada pertengahan Juni, 3 dokter perempuan yang tidak saling kenal sepakat mendermakan waktunya bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Difasilitasi seorang ahli teknologi informasi jebolan Massachusetts University, mereka sepakat menawarkan layanan konsultasi kesehatan jarak jauh (tele-konsultasi) bagi warga yang sedang isolasi mandiri di rumah.

Dokter-dokter tersebut adalah Lianita Farah Rosalina, Erlin Nursiloningrum, dan Christine Indrawati.

Dua yang pertama adalah dokter spesialis patologi klinik sedangkan Christine adalah dokter yang juga lulusan pascasarjana bidang manajemen kesehatan.

"Kami bertiga dipertemukan teman SMA saya, Handy Trisakti, ahli IT. Dan kami segera bertemu di aplikasi zoom meeting," ujar Christine kepada Kompas.com di kantornya di Blitar, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Kisah Kasat Lantas di NTT, Peluk Keluarga Korban Kecelakaan yang Histeris karena Dinyatakan Positif Covid-19

Christine, perempuan 50 tahun yang periang itu, sudah lama berkarir di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dan kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

"Herannya, kami belum saling kenal sebelumnya, tapi pada pertemuan daring itu kami seperti sudah akrab lama dan kami begitu bersemangat untuk berbuat sesuatu atas kondisi ini," ujar Christine.

Menurutnya, dorongan kuat untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan itu didasarkan pada situasi di mana rumah sakit dan otoritas kesehatan semakin kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Singkat cerita, mereka sepakat untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah melalui platform Telegram.

Alasan gunakan telegram

Pilihan Telegram, ujar Christine, karena aplikasi itu mampu menampung komunikasi dan data dalam jumlah besar serta memungkinkan satu akun diakses oleh banyak nomor atau admin.

"Seperti kata Handy, di Telegram, kita juga bisa membuat matrik untuk memilah pasien-pasien berdasarkan sejumlah kategorisasi," ujarnya.

Di luar itu, kata Christine, Handy juga menyiapkan aplikasi lainnya berbasis Odoo yang bisa digunakan bersama oleh tim dokter itu sebagai tempat pencatatan rekam medis dan informasi lain yang berkaitan dengan pasien.

Baca juga: Bus Pengiring Jenazah Terbalik dan Timpa Rumah Warga di Kupang, Bermula Tak Kuat Menanjak

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com