BLITAR, KOMPAS.com - Ketika situasi kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19 mulai memburuk pada pertengahan Juni, 3 dokter perempuan yang tidak saling kenal sepakat mendermakan waktunya bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Difasilitasi seorang ahli teknologi informasi jebolan Massachusetts University, mereka sepakat menawarkan layanan konsultasi kesehatan jarak jauh (tele-konsultasi) bagi warga yang sedang isolasi mandiri di rumah.
Dokter-dokter tersebut adalah Lianita Farah Rosalina, Erlin Nursiloningrum, dan Christine Indrawati.
Dua yang pertama adalah dokter spesialis patologi klinik sedangkan Christine adalah dokter yang juga lulusan pascasarjana bidang manajemen kesehatan.
"Kami bertiga dipertemukan teman SMA saya, Handy Trisakti, ahli IT. Dan kami segera bertemu di aplikasi zoom meeting," ujar Christine kepada Kompas.com di kantornya di Blitar, Selasa (3/8/2021).
Christine, perempuan 50 tahun yang periang itu, sudah lama berkarir di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dan kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.
"Herannya, kami belum saling kenal sebelumnya, tapi pada pertemuan daring itu kami seperti sudah akrab lama dan kami begitu bersemangat untuk berbuat sesuatu atas kondisi ini," ujar Christine.
Menurutnya, dorongan kuat untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan itu didasarkan pada situasi di mana rumah sakit dan otoritas kesehatan semakin kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Singkat cerita, mereka sepakat untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah melalui platform Telegram.
Alasan gunakan telegram
Pilihan Telegram, ujar Christine, karena aplikasi itu mampu menampung komunikasi dan data dalam jumlah besar serta memungkinkan satu akun diakses oleh banyak nomor atau admin.
"Seperti kata Handy, di Telegram, kita juga bisa membuat matrik untuk memilah pasien-pasien berdasarkan sejumlah kategorisasi," ujarnya.
Di luar itu, kata Christine, Handy juga menyiapkan aplikasi lainnya berbasis Odoo yang bisa digunakan bersama oleh tim dokter itu sebagai tempat pencatatan rekam medis dan informasi lain yang berkaitan dengan pasien.
Baca juga: Bus Pengiring Jenazah Terbalik dan Timpa Rumah Warga di Kupang, Bermula Tak Kuat Menanjak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.