Satu hati, satu hari, satu nyawa
Setelah sekitar dua hari dua malam mereka mematangkan konsep pelayanan, tim IT yang dipimpin Handy pun segera menyiapkan segalanya, termasuk aplikasi yang diperlukan.
Sesuai nama gerakan derma yang mereka sepakati, dibuatlah akun di Instagram dengan nama @tim.satu serta akun di Telegram yaitu 081230964063.
Tim satu mulai membuka layanan hari Selasa (13/7/2021).
Informasi layanan mereka sebarkan melalui akun instagram tim.satu, dengan tagline "Satu Hati, Satu Hari, Satu Nyawa. Isolasi Terpantau".
"Kita namai Tim Satu karena kita ini dari berbagai latar belakang agama dan etnis tapi bisa kompak untuk misi kemanusiaan," ujar Christine.
Didatangi warga isoman
Di hari pertama, akun Telegram mereka sudah mulai didatangi beberapa orang yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Mulai dari 3 hingga 4 orang per hari, kemudian 7 hingga 8 orang per hari, dan puncaknya sekitar 15 orang per hari.
"Pernah setiap orang dari kami bertiga ini harus menangani 25 pasien setiap harinya, termasuk pasien lama yang belum selesai masa isolasinya," ujar Christine.
Layanan konsultasi buka mulai jam 07.00 WIB pagi hingga pukul 24.00 WIB tengah malam. Tiga dokter perempuan itu berbagi tugas berjaga di tiga sif layanan, yaitu pagi, sore dan malam.
"Saya kebagian sif malam, karena siang saya ngantor," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Papua Perketat Akses Penumpang Laut dan Bandara, Ini Aturannya
Layani 164 warga isoman di rumah, ada yang meninggal
Hingga Selasa (3/8/2021), mereka telah melayani total 164 warga dari berbagai daerah yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dari jumlah itu, sebanyak 93 orang telah selesai menjalani isolasi mandiri, 49 orang masih aktif berkonsultasi, dan 3 orang meninggal dunia.
"Mereka meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit. Ketika datang ke kami untuk berkonsultasi, kondisi mereka sudah masuk kategori sedang dan berat namun karena sesuatu hal, mereka belum mendapatkan perawatan rumah sakit," ujar Christine.
Menurut Christine, sekitar 75 persen dari pasien yang berkonsultasi adalah warga Malang Raya, dari wilayah Kabupaten dan Kota, karena pada awalnya layanan memang diluncurkan di Malang.
Sisanya, adalah warga dari berbagai daerah di Indonesia seperti Mataram, Jakarta, hingga Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: 294 Warga Kabupaten Blitar Isoman di Rumah, Tempat Isolasi Bangle Masih Kosong