Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Jateng Klaim Tingkat Kematian di Tempat Isolasi Terpusat Tak Sampai 5 Persen

Kompas.com - 03/08/2021, 06:15 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tingkat kematian pasien Covid-19 di tempat isolasi terpusat disebut cukup rendah.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat angka kematian pasien Covid-19 di tempat isolasi terpusat kurang dari 5 persen.

Sementara sebagian besar, pasien meninggal dunia di rumah sakit karena memiliki riwayat penyakit penyerta.

Baca juga: Puluhan Pasien Covid-19 dari Klaten Dibawa ke Asrama Haji Boyolali

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyebut pasien Covid-19 yang meninggal dunia berusia di atas 40 tahun.

Selain itu, kematian juga terjadi pada pasien yang memiliki komorbid dan belum divaksin.

“Di tempat isolasi hanya kurang dari 5 persen, yang lainnya meninggal di rumah sakit, itu semuanya kita laporkan. Lalu 90 persen itu kematian usianya 40 tahun ke atas dan 82 persen dengan komorbiditas lalu sebagian besar belum vaksin," jelasnya ditemui usai rapat penanganan Covid-19, Senin (2/8/2021).

Yulianto mengatakan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian di Jawa Tengah.

"Kita prioritaskan kepada lansia dan pralansia untuk divaksin karena risiko kematian tinggi. Selain itu vaksin kepada pasien dengan komorbiditas, seperti hipertensi dan diabetes. Kita juga meningkatkan testing, tracing dan isolasi," ujarnya.

Baca juga: Kepala BNPB Dorong Warga Lakukan Isolasi Terpusat di Shelter: Semua Sudah Disiapkan

Yulianto meminta kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk menjalani karantina di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan pemerintah.

“Sebisa mungkin kita perkecil isolasi mandiri di rumah. Kita dorong warga (terkonfirmasi Covid-19) untuk menjalani isolasi di tempat khusus. Di tempat khusus (isolasi terpusat) tentunya pengawasannya lebih bagus,” ujarnya.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membuka Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Asrama Haji Donohudan di Boyolali.

“Persiapan saat ini sudah selesai. Mungkin running dua atau tiga hari lagi, meski pun hari ini sebenarnya sudah siap,” katanya.

RSDC Asrama Haji Donohudan mampu menampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang, dengan total kapasitas mencapai 350 tempat tidur.

Baca juga: Anak-anak Mulai Terinfeksi Covid-19, Pemkab Wonogiri Siapkan Ruang Isolasi Khusus Anak

Yulianto mengaku RSDC Asrama Haji Donohudan menjadi tempat isolasi atau perawatan pasien Covid-19 yang cukup representatif.

"Cukup bagus, fasilitas kesehatan didukung Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan. Setiap kamar juga akan dilengkapi dengan oksigen sentral. SDM sudah kita rekrut," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com