Penghargaan itu tak membuat Anom besar kepala. Polisi berpangkat Bripka itu justru merasa tak layak mendapat penghargaan itu.
"Pasti senang dapat penghargaan, tapi dalam hati saya merasa yang layak diberi penghargaan Kapolres dan Kasat Binmas saya karena mereka yang menggenjot kami untuk bekerja, mereka yang selalu kasih kami semangat," kata Anom.
Walau hingga kini Anom merasa kepatuhan masyarakat Gurabesi masih rendah dalam menerapkan prokes. Namun ia akan terus menjalankan tugasnya sebagai petugas PPKM hingga posko PPKM Gurabesi dibubarkan.
"Sudha tugas saya untuk terus melakukan imbauan, tracing sampai mendatangi pasien isoman, semoga masyarakat makin taat prokes karena jumlah pasien Covid-19 masih terus bertambah," harap Anom.
Sosok Anom di mata Lurah dan warga Gurabesi
Kehadiran Bripka Anom di Posko PPKM Mikro Gurabesi sangat disyukuri oleh Lurah Gurabesi, Maria Jochu.
Menurut dia, Bripka Anom memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tanggung jawabnya menangani dan mencegah penularan Covid-19 di Gurabesi.
Baca juga: Bawa Sertifikasi Vaksin Palsu, 26 Penumpang KM Sinabung Dilarang Turun di Jayapura
"Bripka Anom sendiri sangat membantu, sebenarnya ada tiga Bhabinkamtibmas, tapi yang aktif hanya Pak Hamid dan Pak Anom. Kami biasa turun bersama melakukan imbauan dan melihat langsung kalau ada pasien baru," kata dia.
Berkat Bripka Anom dan rekan lainnya, tak ada pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di Kelurahan Gurabesi.
"Yang termasuk dari PPKM Mikro ini ada RT/RW, tapi memang peran pak Anom dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa ini yang selalu turun langsung ke bawah memeriksa para pasien," ujar Maria.
Menyadari para petugas PPKM Mikro memiliki keterbatasan, Maria memastikan akan berusaha meningkatkan peran RT/RW.
Tidak hanya melakukan tracing dan merawat pasien Isoman, RT/RW juga disiapkan mengurus jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Karena kasus semakin meningkat, kita berharap tidak banyak angka kematian di Gurabesi. Akan ada pelatihan di RT/RW untuk penanganan jenazah Covid-19," kata dia.