Dalam tiga bulan terakhir, sudah puluhan pasien Covid-19 yang Anom jaga dan pantau kondisinya.
"Sampai sekarang sudah sekitar 90 pasien yang saya awasi, mereka senang karena ketika sakit ada yang perhatikan," terang Anom.
Aktivitas memantau kondisi pasien, biasa dilakukan Anom dari Senin hingga Sabtu, pada siang hari.
Sering diejek warga
Salah satu tugas yang dijalankan Anom sebagai petugas PPKM adalah melakukan sosialisasi kepada warga mengenai penerapan protokol kesehatan (prokes).
Aktivitas yang dilakukan Anom biasa disambut baik oleh warga, tetapi ia mengetahui di balik itu ada cukup banyak yang menyepelekannya.
"Ya mereka kalau saya lagi kasih imbauan biasa di depan baik, tapi kalau sudah selesai ada saja ejekan yang keluar, tapi saya tidak boleh marah," kata Anom.
Baca juga: DPPAD Papua Kembalikan Dana Rp 3,566 Miliar yang Diduga Diselewengkan
Dedikasi Anom yang tak kenal lelah melakukan sosialisasi pun akhirnya mendapat perhatian warga setempat. Kini, ada saja warga yang meminta masker saat bertemu Anom di jalan.
"Mereka tahu saya selalu bawa stok masker yang saya ambil dari kantor, akhirnya warga suka minta masker ke saya, yang paling sering itu tukang ojek," tutur Anom.
Selain itu, Anom beberapa kali juga mendapat perlakuan dari oknum warga yang merasa terganggu dengan kehadirannya.
Namun, akhirnya sejumlah warga lain justru membela Anom.
"Pernah beberapa kali saat saya sedang kasih imbauan ada yang protes, biasanya orang mabuk, tapi justru nanti warga lain yang bela saya dan menyuruh orang mabuk itu diam dan pergi," kata Anom.
Dapat penghargaaan dari Kapolri
Kerja keras Anom rupanya mendapat perhatian dari Polri. Pada 1 Juli 2021, Bripka Anom mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena dianggap sangat baik menerapkan PPKM.
Penghargaan tersebut ia terima di Jayapura dan diserahkan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.