Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rudi Fajar Pinjamkan Oximeter kepada Warga Pekanbaru yang Isolasi Mandiri

Kompas.com - 01/08/2021, 08:26 WIB
Idon Tanjung,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Oximeter dibutuhkan bagi warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Peralatan kesehatan ini dapat digunakan untuk mengecek saturasi oksigen dalam darah.

Di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, ada warga yang berinisiatif meminjamkan oximeter secara cuma-cuma alias gratis.

Namanya Rudi Fajar. Seorang pria 51 tahun, yang beralamat di Jalan Borobudur, Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru.

Ia bersama komunitasnya, Xploring Riau Community (XRC), meminjamkan oximeter secara gratis kepada warga positif Covid-19 yang isolasi mandiri.

Ide itu muncul di benak Rudi ketika kasus positif Covid-19 meningkat drastis di Kota Pekanbaru.

Baca juga: Lurah Ini Tak Terima Anaknya Dapat BLT, Bantuan Diserahkan ke Warga yang Membutuhkan

Terlebih, banyak warga terapapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri, sehingga memerlukan oximeter untuk mengecek saturasi oksigen darah.

"Seperti kita ketahui kondisi Covid-19 di Kota Pekanbaru maupun di Riau, saat ini kasus positif meningkat drastis dan banyak pasien yang isolasi mandiri. Jadi, kami dari XRC kemudian berdiskusi bagaimana kalau kita buat peminjaman oximeter gratis," ujar Rudi saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Sabtu (31/7/2021).

Di saat pasien menjalani isolasi mandiri, menurut bapak tiga anak ini, mereka tidak tahu apakah kadar oksigen di dalam darah normal atau tidak.

Karena itu, pasien yang isolasi mandiri mestinya memiliki oximeter untuk mengukur kadar oksigen di darahnya.

Ketika sudah diketahui oksigen darah rendah, maka pasien bisa cepat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

"Kalau ada oximeter kan bisa mengetahui kadar oksigen di dalam darah. Kalau kadar oksigen darahnya normal, tentu pasien tidak perlu panik atau takut. Tetapi, kalau kadar oksigen darahnya rendah, itu kan harus segera dibawa ke rumah sakit," tutur Rudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Buruh Semarang Mengeluh 'Terlindas' Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Buruh Semarang Mengeluh "Terlindas" Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Regional
Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Regional
KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

Regional
Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi 'Online'

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi "Online"

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com