Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuryani, Perempuan Tangguh Pengubur Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 30/07/2021, 21:10 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Hari Nuryani kadang baru bisa pulang ke rumah saat subuh.

Apalagi saat harus menangani banyak pasien Covid-19 dalam sehari.

"Kalau kasus kematian lagi meningkat, sehari kita bisa memakamkan empat sampai enam orang. Dan ketika lokasinya jauh, kita juga harus pulang subuh," kata Hari Nuryani, relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Sebagai relawan pengubur jenazah pasien Covid-19, perempuan berusia 49 tahun yang biasa disapa Yani itu juga harus siaga 24 jam.

Sewaktu-waktu dia bisa menerima panggilan untuk mengurus jenazah pasien.

Kadang dia menerima panggilan untuk bertugas ketika hendak tidur pada malam hari.

Baca juga: Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Wonogiri, Dijauhi Tetangga hingga Terpapar Corona (1)

Bersama timnya, Yani bertugas mengurus jenazah pasien Covid-19, mulai dari memandikan, mengafani, dan membungkus jenazah menggunakan plastik.

Setelah itu, memasukkan jenazah ke dalam peti hingga menguburkan.

Sebagai anggota Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Yani sebenarnya sudah biasa mengurus jenazah.

Namun, jenazah pasien Covid-19 membutuhkan penanganan yang berbeda.

Protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat.

Prosesnya juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pemulasaraan jenazah umum selain pasien Covid-19.

Selain itu, petugas juga berhadapan dengan risiko tertular virus corona.

Guna meminimalisasi risiko, Yani berusaha menjaga ketahanan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca juga: Cerita Petugas Pemakaman Covid-19, Kewalahan hingga Makan dan Tidur di Makam

Ibu dari tiga anak itu selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat bertugas.

Dia juga beristirahat saat merasa lelah, agar kondisi tubuh tetap terjaga.

"Alhamdulillah sampai sekarang (belum pernah tertular Covid-19). Kita harus bisa memproteksi. Kalau badan sudah tidak enak, lebih baik istirahat," kata Yani seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/7/2021).

Yani juga selalu berdoa kepada Sang Pencipta, supaya senantiasa dilindungi saat menjalankan tugas.

Doa menjadi penguat bagi Yani, yang menjadi relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 sejak November 2020.

 

Petugas beristirahat setelah memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/agr Petugas beristirahat setelah memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021).

Alasan kemanusiaan

Yani menjadi relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 saat beberapa rumah sakit di Indramayu kewalahan menangani peningkatan kasus kematian dan meminta bantuan ke BPBD Indramayu.

Dia langsung menyatakan kesanggupan saat pemimpin BPBD Indramayu menugaskan dia untuk menjadi relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Yani bertugas mengurusi pemulasaraan jenazah pasien di dua rumah sakit di Kabupaten Indramayu.

Dia juga kadang membantu menangani pemakaman warga di daerah tempat tinggalnya.

Sebagai relawan pemulasaraan jenazah, ia kadang mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan atau penolakan dari keluarga jenazah maupun warga sekitarnya.

Namun, perlakuan tersebut tidak mematahkan semangat Yani untuk menjalankan tugas dan membantu sesama.

"Kita tidak berharap apa-apa sebenarnya. Kalau ada keluarga yang mengucapkan terima kasih, itu sudah cukup," kata Yani.

Dia juga berharap seluruh warga berusaha menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, supaya kasus penularan bisa ditekan dan angka kematian terus berkurang.

Sejak awal pandemi hingga Kamis kemarin, jumlah akumulatif warga yang terserang Covid-19 di Kabupaten Indramayu sebanyak 14.972 orang.

Rinciannya, 1.122 orang masih menjalani perawatan; 13.166 orang sudah sembuh; dan 684 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan bahwa pemerintah terus berusaha menekan penularan Covid-19 dan menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut.

Selain melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat, pemerintah daerah juga menjalankan program vaksinasi.

Pada akhir Juni sampai pertengahan Juli 2021, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Indramayu masih di atas 10 kasus dalam sehari.

Bahkan, pada 8 Juli 2021, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari sampai 22 orang.

"Tapi sekarang angka kematian sudah turun, yang kemarin di atas 10 kasus per hari, saat ini tinggal 4 kasus," kata Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com