Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Menikahi 2 Perempuan Sekaligus, Pemuda Ini Akan Mengadu Nasib ke Malaysia

Kompas.com - 28/07/2021, 18:59 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Setelah menikahi dua perempuan sekaligus, Korik Akbar (20), bersiap berangkat ke Malaysia. Ia mengadu nasib untuk mengubah ekonomi yang kian sulit karena belum memiliki pekerjaan.

"Saya sudah medical, karena corona keberangkatan saya masih tertunda, sebenarnya setelah menikah akan langsung ke Malaysia tapi belum bisa," kata Korik di Lombok Tengah, Rabu (28/7/2021).

Saat ini, Korik belum memiliki pekerjaan. Ia mengaku masih menumpang di kontrakan milik saudaranya.

"Ini tidak mudah, saya berpesan untuk yang belum menikah agar jangan seperti saya, tidak semudah yang dibayangkan, susah nanti," kata Korik sambil menyeruput kopi buatan istri pertamanya, Nur Khusnul Khotimah (20).

Korik Akbar (20) menikahi Nur Khusnul Kotimah (20) warga Dusun Batu Gulung, Desa Prabu, Lombok Tengah, sebagai istri pertama dan Yuanita Ruri (21) warga Dusun Sade, Desa Rembitan, Lombok Tengah, sebagai istri kedua.

Baca juga: Tak Punya Pekerjaan Tetap, Pemuda Asal Lombok Ini Nekat Nikahi Dua Wanita, Begini Awal Mulanya


Korik menambahkan, ia harus meninggalkan kedua istrinya di Tanah Air saat nanti mengadu nasib di Malaysia. Ia pun telah meyakini keputusan itu.

Nur Khusnul Khotimah juga siap dengan keputusan itu. Ia mengaku siap membantu menata kehidupan keluarga bersama istri kedua suaminya, Yuanita Nuri.

"Ya harus siap, mau bagaimana lagi" kata Khusnul.

Pernah menikah dini

Khusnul pernah mengalami kisah pahit sebelumnya. Ia pernah menikah pada 2019 ketika berusia 18 tahun. 

Sekitar 87 hari setelah akad nikah, Khusnul diceraikan suaminya.

"Waktu itu 2019, bulan Desember tanggal 30 malam Minggu, dengan kekasih saya yang baru keluar dari penjara karena menabrak orang," katanya mengenang.

 

Pernikahan pertama Khusnul itu berlangsung pada 5 Januari 2019.

"Dan diceraikan tanggal 27 Februari 2019, hari Kamis jam 10," kata dia.

Khusnul hanya bisa mengenang pahit pernikahan pertamanya itu. Saat menikah lagi, ia harus menelan kepahitan karena berbagi suami dengan perempuan lain.

"Takdir ini, apalah daya saya," katanya berusaha tegar.

Poligami dan kekerasan terhadap perempuan

Presidium wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI -NTB) Lilik Agustiyaningsih mengatakan, tindakan Korik menikahi dua perempuan sekaligus merupakan bentuk kekerasan terhadap perempuan secara psikis.

Baca juga: Warga Diusir dari Desa gara-gara Menolak Vaksin, Ini Tanggapan Satgas Covid-19 Bali

"Kami terus terang sangat prihatin dengan peristiwa seperti ini, yang terus berulang di NTB, akar persoalan dari pernikahan dini dan kekerasan terhadap perempuan," kata Lilik, Rabu.

Lilis memastikan, kedua perempuan itu tak menikah secara resmi.

"Ini tentu akan menjadi persoalan baru nanti ketika mereka sudah memiliki anak, akan sulit mengurus akta kelahiran anak anak mereka karena menikah tanpa dokumen atau di bawah tangan," ungkap Lilik.

Lilik menambahkan, fenomena pernikahan dengan dua perempuan sekaligus ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah. Pemerintah daerah diminta mencari penyebab dan menemukan solusi agar kejadian serupa tak terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com