Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Jip Wisata Lereng Merapi Terpaksa Jual Mobilnya untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

Kompas.com - 28/07/2021, 18:28 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Dardiri mengungkapkan sebenarnya para pelaku wisata di lereng Merapi termasuk jip wisata telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Namun karena sudah menjadi kebijakan pemerintah destinasi wisata ditutup, pihaknya hanya bisa mengikuti.

"Mau tidak mau kita ikuti anjuran pemerintah saja walaupun kita udah prokes, SOP kita sudah 100 persen tapi ya pemerintah maunya kayak gitu. Tapi di sisi lain wisatawan pun juga belum seperti biasanya. Seandainya ada satu dua tidak kerumunan itu saya kira rombongan juga enggak ada, jadi sementara ini ya kita ikuti aturan pemerintah dulu," sebut Dardiri.

Baca juga: BPPTKG Memperbarui Rekomendasi Potensi Daerah Bahaya Erupsi Gunung Merapi

Selama destinasi wisata ditutup lanjutnya para pemilik dan driver jip menganggur. Mereka tidak mendapatkan pemasukan, sementara harus menghidupi keluarga.

"Dari Dinas Pariwisata (DI Yogyakarta) semua destinasi wisata kan ditutup otomatis mau menawarkan kita kan enggak ada yang kita tawarkan. Sebelumnya setelah lebaran itu ada jalan lah satu dua minggu kalau enggak salah, terus berhenti lagi karena PPKM kan itu," urainya.

Para pemilik yang tidak menjual armadanya lanjutnya memilih untuk memarkirkan tanpa melakukan perawatan atau perbaikan.

Puncak Gunung Merapi dilihat dari Wisata Deles Indah, Klaten.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Puncak Gunung Merapi dilihat dari Wisata Deles Indah, Klaten.

Sebab dari pada keluar biaya perawatan, uang mereka gunakan untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang serba sulit saat ini.

"Dongkrok, kalau dirawat sama aja mengeluarkan biaya, lebih baik digunakan untuk bertahan hidup. Mungkin sesudah PPKM tidak diperpanjang lagi nanti dibenahi lagi untuk mempersiapkan seandainya PPKM tidak diperpanjang lagi ya kita siapkan armadanya," ucapnya.

Baca juga: Fase Erupsi Gunung Merapi Belum Berakhir, Suplai Magma Masih Berlangsung

Diakuinya kondisi seperti saat ini dirasakan oleh semua masyarakat, termasuk orang-orang yang menggantungkan hidupnya dari pariwisata.

Sampai saat ini belum ada bantuan dari dinas terkait untuk para pemilik maupun driver jip wisata lereng Gunung Merapi.

"Enggak ada (bantuan) sampai saat ini. Ini mau pada muter khususnya jip pakai bendera (putih) itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com