Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Ber-APD-nya Disebut Jual Hasil Tes Antigen Rp 90.000 Dalam Bus, Ini Kata Pihak Klinik di Lampung

Kompas.com - 28/07/2021, 17:56 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Klinik Assalam Medical Center 3 (AMC 3) Tanjung Bintang memberikan klarifikasi terkait viralnya video di media sosial terkait dugaan pungli surat hasil rapid tes antigen di Jalan Tol Sumatera.

Klarifikasi itu disampaikan Penanggung Jawab (Pj.) Klinik AMC 3, dr Pipit Yuliarpan secara tertulis dalam surat klarifikasi nomor: 101/S-PR/AMC3/VII/2021.

Menurut Pipit, video yang menyebutkan adanya kegiatan “jual beli surat rapid antigen/jual surat swab/swab palsu di dalam bus dan sebagainya” itu direkam di Rest Area Km 33B Tol Bakauheni Lampung Selatan.

Baca juga: Viral, Video Wanita Ber-APD Bagikan Surat Bebas Covid-19 Seharga Rp 90.000 Dalam Bus, Ini Penjelasan Polisi

"Bahwa video tersebut tidak benar atau hoaks dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Video tersebut hanya menunjukan proses akhir dari rangkaian alur pemeriksaan Rapid Test Antigen yang kami laksanakan, yaitu pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran dan pembagian hasil," kata Pipit saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).

Selain bantahan bahwa video itu adalah hoaks, terdapat 11 poin lainnya yang disampaikan Klinik AMC 3 terkait video tersebut.

Baca juga: Terkejut Lapaknya Didobrak dan Digusur Petugas Saat Kupas Bawang, Pedagang Pasar Ini Meninggal

Di antaranya adalah, Pipit menyebutkan aktivitas yang terdapat dalam video tersebut, yaitu membagi hasil antigen.

Menurut Pipit, penarikan biaya sebesar Rp 90.000 yang dilakukan oleh petugas ber-APD di atas bus itu adalah kejadian di luar alur yang terpaksa dilakukan.

"Ini karena permintaan pengemudi yang penumpangnya tidak bisa dikoordinir melakukan pembayaran secara kolektif sebgaimana yang dilakukan penumpang bus-bus lainnya," kata Pipit.

Baca juga: Cerita Ima, Kena Covid gara-gara Abai Prokes, Saat Isoman Tak Ada Bantuan, Baru Kerja Pun Langsung Diberhentikan

 

Bantah perjualbelikan hasil tes antigen ke penumpang bus, justru hindari pemalsuan

Pipit juga membantah pihaknya memperjualbelikan surat Rapid Test Antigen karena semua yang mendapatkan hasil yang telah dikeluarkan sudah melalui alur pendaftaran (input data), pemeriksaan swab oleh tenaga medis, hasil pemeriksaan (cetak hasil) lalu pembayaran.

"Surat hasil pemeriksaan yang kami keluarkan memiliki barcode untuk memastikan bahwa surat tersebut resmi dikeluarkan oleh Klinik AMC3 dan untuk menghindari adanya pemalsuan dokumen Rapid Test Antigen yang dapat dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan klinik kami," kata Pipit.

Baca juga: Soal Wanita Ber-APD Bagikan Surat Hasil Swab di Bus, Klinik Sebut untuk Penumpang yang Sudah Tes Antigen

Lebih lanjut Pipit menambahkan, pelaksaan pos rapid test di lokasi itu adalah resmi dan memiliki izin dari Dinas Kesehatan Lampung Selatan.

Menurut Pipit, Klinik AMC 3 memiliki surat penunjukan sebagai sarana pemeriksa Rapid Test Antigen dari Dinkes Lampung Selatan dengan nomor 440/1969a/IV.03/2021 dan terdaftar di NAR Antigen Kementrian Kesehatan RI.

Baca juga: Wanita Ber-APD Disebut Jual Surat Swab Seharga Rp 90.000 Dalam Bus, Ini Faktanya

Tarif pemeriksaan Rapid Test Antigen ini sudah diatur dalam Surat Edaran No. HK. 02.02/I/4611/2020 dimana batasan tarif tertingginya adalah Rp. 250.000 untuk di Pulau Jawa dan Rp. 275.000 untuk di luar Pulau Jawa.

"Maka kami, dalam rangka untuk membantu pelaku perjalanan mendapatkan layananan Rapid Test Antigen, kami memberiksan tarif terbaik yaitu Rp. 90.000 dengan tetap memberikan layanan yang berkualitas, professional dan sesuai standar medis," kata Pipit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com