Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Borong 3 Ton Beras Petani untuk Dibagikan kepada Warga di Riau

Kompas.com - 27/07/2021, 18:11 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Arsyadjuliandi Rachman memborong beras hasil panen padi para petani di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Tidak tanggung-tanggung, beras yang diborong mantan Gubernur Riau ini sebanyak 3 ton.

Anggota Fraksi Golkar tersebut mengatakan, memborong beras itu sebagai bentuk membantu petani agar mendapat keuntungan lebih saat panen tiba di masa pandemi ini.

Baca juga: PPKM Level 4, Keluar dan Masuk Kota Pekanbaru Wajib Diperiksa

Setelah itu, beras yang dibeli akan dibagikan kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Tindakan memborong beras itu merupakan tindak lanjut dari kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Bunga Raya, Siak, pada akhir Mei 2021 lalu.

Pada kegiatan itu, sejumlah petani menyampaikan aspirasinya terkait harga gabah dan beras mereka.

Petani mengeluhkan bahwa pada saat panen, harga ditekan oleh tengkulak. Harga gabah kering hanya dibeli Rp 3.700 per kilogram.

Mendengar keluhan itu, Andi Rachman, nama singkat Arsyadjuliandi Rachman, langsung berjanji bahwa pada saat reses akan membeli beras dari petani.

Janji itu ia tunaikan dengan memborong 3 ton beras jenis IR 64 seharga Rp 10.500 per kilogram.

"Saya berharap, langkah ini bisa diikuti oleh berbagai stakeholder lainnya. Mulai dari perusahaan atau anggota legislatif yang ingin berbagi dengan konstituennya. Beli produk lokal di Riau langsung ke petaninya," ujar Andi Rachman saat diwawancarai wartawan di Siak, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Seluruh ASN di Pekanbaru Sumbang Sebagian Gaji untuk Bantu Penanganan Covid-19

Anggota Komisi II DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Riau I ini mengatakan, aksi tersebut dilakukan sesuai petunjuk dari Partai Golkar melalui fraksi di DPR RI, bahwa reses kali ini harus didedikasikan untuk penanggulangan Covid-19.

"Membeli beras langsung ke petani ini salah satu ikhtiar kita dalam mendorong ekonomi para petani," ucap Andi.

Putra kelahiran Kota Pekanbaru ini mengatakan, 3 ton beras yang diborong ini kemudian dikemas dalam ukuran karung pelastik 5 kilogram.

Beras ini akan dibagikan kepada warga kurang mampu yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Poniman (40), salah satu petani padi di Kecamatan Bunga Raya, Riau, mengaku sangat bersyukur karena beras hasil panen padi dibeli dengan harga tinggi.

Ia mengucapkan terima kasih atas realisasi dari janji Andi Rachman dengan membeli beras petani.

"Saya pikir, kalau banyak orang seperti Pak Andi ini, harga beras di Bunga Raya bisa lebih bagus dan tidak gampang ditekan tengkulak. Seperti harga beli yang dilakukan Pak Andi akan membuat petani lebih sejahtera," kata Poniman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com