Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Baliho Kedai Ramen "Merdeka Promo PPKM Beli 1 Gratis 1 Kecuali Presiden", Ini Penjelasannya

Kompas.com - 27/07/2021, 14:37 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebuah kedai ramen bernama Kedai Ranjang 69 di Garut, Jawa Barat, mendadak jadi perbincangan setelah baliho promo produknya viral di media sosial.

Baliho yang viral itu bertuliskan "Merdeka Promo PPKM beli satu gratis satu kecuali presiden" dengan foto Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Ini Usaha Akidi Tio, Penyumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel Terdampak Pandemi

Rizqa Rahman, pemilik kedai ramen mengungkapkan, baliho dengan foto Jokowi dan tulisan "kecuali presiden", murni dilakukan untuk promosi setelah pelonggaran PPKM di Garut. Karena, sejak PPKM Darurat diberlakukan, kedainya tutup.

Baca juga: Siapa Akidi Tio, Pengusaha Aceh Penyumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel Terdampak Pandemi

Soal pemasangan foto Jokowi, menurut Rizqa itu dilakukan setelah melihat foto tersebut viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ini Alasan Keluarga Akidi Tio, Pengusaha Asal Aceh Sumbangkan Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel

"(maksudnya kecuali Jokowi) kalau Pak Jokowi mau beli, saya gratiskan, tidak usah beli satu gratis satu," katanya lewat sambungan telepon, Selasa (27/7/2021).

Rizqa mengaku mendapat ide promosi tersebut dari beberapa kafe di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dicopot

Baliho tersebut dipasang pada Senin (26/7/2021) sekitar pukul 10.00 WIB setelah ada pelonggaran PPKM di Garut.

Namun, siang harinya, Rizqa mencopot baliho promo itu setelah didatangi petugas dari kelurahan, aparat kepolisian, dan Satpol PP.

"Penurunan baliho dilakukan sendiri tanpa paksaan karena ditakutkan meresahkan atau timbul statemen yang berbeda dari tujuan awal promosi," kata dia.

Rizqa menegaskan, pemasangan baliho murni promosi. Idenya muncul dari dirinya sendiri, bukan pesanan dari organisasi, LSM, atau partai politik manapun.

"Ini murni promosi, saya tidak aktif di lembaga-lembaga lain, saya murni pengusaha," kata Rizqa.

Diminta keterangan polisi

Rizqa mengaku sempat dimintai keterangan oleh aparat kepolisian setelah promo kedainya viral di media sosial.

Rizqa meminta masyarakat jangan terprovokasi oleh berita-berita di media sosial yang merujuk pemberitaan negatif kepada pemerintah.

Ini karena dirinya pun selalu mendukung kebijakan pemerintah.

"Saya minta maaf kepada masyarakat jika pemasangan spanduk kemarin meresahkan," katanya.

Dihubungi terpisah, Camat Tarogong Kidul Doni Rukmana membenarkan jajaran Forkopimcam Kecamatan Tarogong Kidul sempat mendatangi kedai tersebut karena baliho promosi yang dipasang.

Setelah berkomunikasi, pemilik kedai bersedia menurunkan sendiri baliho tersebut.

“Pemilik kooperatif, baliho diturunkan sendiri,” jelas Doni saat dihubungi, Selasa siang.

Doni mempersilakan pemilik kedai melakukan promosi usaha. Namun, isi dari baliho sebaiknya diubah.

Terpisah, Angga Wisesa, warga Kampung Jayaraga, Desa Jayaraga, mengatakan, sejak baliho tersebut dipasang, kedai ramen yang biasanya jadi tempat nongkrong anak muda di Garut itu, langsung dibanjiri pengunjung.

Namun, tidak lama kemudian baliho diturunkan dan sore harinya kedai sudah tutup.

"Langsung ramai tadi juga, tapi tidak lama bannernya langsung dicopot Satpol PP," kata Angga kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021) malam.

Angga yang tinggal di seberang kedai Ranjang 69 mengatakn, di hari biasa, kedai tersebut memang selalu ramai pengunjung.

Namun, di masa PPKM Darurat, kedai ini tutup dan baru buka kemarin dengan promo beli satu gratis satu.

"Makanya langsung ramai diserbu, promonya beli satu gratis satu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com