Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Saksikan Penyaluran Bansos ke Seniman, Kang Emil Sebut Saat Ini Tidak Ada Pilihan Ideal

Kompas.com - 25/07/2021, 18:52 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comGubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyaksikan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada seniman dan budayawan yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Jumat (23/7/2021), secara daring.

“Kami bisa membantu kehidupan para seniman dan budayawan. Bentuk bantuannya pangan sembako dan juga ada uang tunai. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengurangi beban dari para seniman dan budayawan,” kata Kang Emil.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur yang disapa Kang Emil menyampaikan bahwa pandemi dan kenaikan kasus Covid-19 sebulan terakhir membuat situasi makin sulit.

Ia pun menyatakan kesedihannya karena tidak ada pilihan yang ideal. Di satu sisi, lanjutnya, rumah sakit akan kolaps. Hal tersebut merupakan nilai kemanusiaan yang tidak ingin terjadi.

Baca juga: Tekan Dampak PPKM, Pemprov Jabar Akan Salurkan Bansos ke 1,9 Juta Keluarga

“Di sisi lain, dengan PPKM darurat ini juga mengurangi membatasi interaksi sosial dan ekonomi. Jadi, buah simalakama. Kira-kira begitu, ibaratnya dari kiri buaya dari kanan singa. Jadi pilihannya tentu tidak mudah,” ujar Kang Emil dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (25/7/2021).

Menurutnya, beragam upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sektor kesehatan sudah mulai berjalan. Terbukti dengan keterisian rumah sakit pasien untuk pasien Covid-19 turun 90 persen menuju 75 persen.

Dengan penurunan angka tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) pun membagi konsentrasi dengan membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi, khususnya kategori masyarakat atau profesi yang tidak terdaftar dalam data penerima bantuan pemerintah.

Bentuk bansos kepada seniman dan budayawan

Untuk diketahui, bansos berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp 400.000 kepada seniman dan budayawan Jabar tersebut diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik di Sanggar Olah Seni, Babakan Siliwangi, Kota Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi menjelaskan bahwa berdasarkan data per 2020, total yang terdampak di sektor industri pariwisata dan budaya sebanyak 65.000 jiwa. Dari angka tersebut, 15.000 jiwa di antaranya adalah seniman dan budayawan.

Ia pun menyebut bahwa jumlah tersebut bisa bertambah, karena pendataan terus dilakukan.

“Saya ditugaskan Gubernur untuk mencarikan solusi. Salah satunya memberikan bantuan. Ini sudah dimulai, hari ini ada 399 seniman dan budayawan yang mendapatkan sembako dan uang dari Pemprov Jabar,” ucap Dedi.

Baca juga: Ridwan Kamil Perintahkan Pejabat Pemprov Jabar Turun ke Jalan Bantu Warga

Salah satu seniman yang menerima bansos tersebut, Tisna Sanjaya menilai bansos tersebut merupakan kewajiban pemerintah yang harus diapresiasi. Ia berharap bantuan bisa diberikan secara adil dan bertambah luas.

“Jangan dilihat besar kecilnya bantuan, tapi lihat niat dan solusi dari pihak pemerintah itu sudah lebih dari apapun,” ujarnya.

“Saya yakin, solidaritas berupa pemberian bantuan ini bukan hanya untuk seniman budayawan, tetapi juga menyasar masyarakat yang terdampak lain juga,” lanjut Tisna.

Proses berkarya para pelaku seni dan budaya, kata Tisna, tidak berubah meski di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Wapres Minta Pemda Sigap Salurkan Bansos Saat PPKM Level 4

 

Sepengetahuannya, seniman justru berkarya sungguh-sungguh dengan menciptakan inovasi, dan memunculkan karya yang artistik. Tak heran banyak artefak dan kasil karya seniman di masa pandemi.

Selain bantuan sembako dan uang tunai, Disparbud Jabar pun menyiapkan lagkah pemulihan ekonomi. Anggaran sebesar Rp 3 miliar pun disiapkan untuk memfasilitasi kesenian dan karya seniman serta budayawan dalam sebuah media digital.

Disparbud Jabar juga segera menyiapkan ruang publik untuk seniman dan budayawan, termasuk promosi pariwisata secara terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atau kota.

“Ini semua sedang berproses. Termasuk untuk company (perusahaan) industri pariwisata yang lain, seperti relaksasi, penundaan pajak dan diskon listrik hingga air. Itu salah satu keinginan asosiasi. Semuanya sedang berproses,” ucap Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com