"Besok pagi (pagi ini) silakan berjualan di Polda Riau jam 10.00 WIB. Di sana banyak polisi yang beli dagangan ibu. Kalau belum vaksin sekalian vaksin," ujar Agung.
Baca juga: Pria di Makassar Tembok Pintu Rumah Tahfiz Al Quran, Diduga karena Masalah Jemuran
Yanti dan dan suaminya kompak mengiyakan.
"Iya, Pak Kapolda. Insya Allah kami datang," jawabnya.
Selama penerapan pengetatan PPKM di Pekanbaru, kepada Kompas.com Yanti mengaku sepi pembeli kerak telor.
Dalam semalam, dagangannya terjual hanya satu sampai tiga porsi.
"Bahkan, pernah tidak ada yang beli sama sekali. Teramat susah cari uang karena Covid-19 ini," kata Yanti, yang sudah lima tahun berjualan kerak telor.
Selain dagangannya diborong, Kapolda Riau juga memberikan paket sembako kepada Yanti.
"Alhamdulillah, saya dibantu sama Kapolda Riau di masa sulit ekonomi akibat pandemi ini. Terima kasih sekali.
Saya sangat senang dan bersyukur atas bantuan ini," ucap Yanti.
Usai memberikan bantuan kepada penjual kerak telor, Kapolda Riau bersama anggota melanjutkan patroli di sejumlah ruas jalan di ibu kota Provinsi Riau.
Tepat di Jalan Soekarno Hatta, Kapolda Riau berhenti mendadak. Ia menghampiri seorang wanita yang berjualan jambu air sedang membaca Alquran di pinggir jalan.
Wanita bernama Wati (45) itu berjualan menggunakan sepeda.
Kapolda Riau juga memborong semua jambu air milik Ibu Wati. Uang yang diberikan Rp 500.000 dan satu paket sembako.
Kapolda Riau berpesan agar ibu Wati segera pulang karena sudah pukul 23.30 WIB.
"Ibu pulang lagi, ya sudah malam. Jaga kesehatannya dan selalu menerapkan protokol kesehatan," ujar Kapolda Riau kepada Ibu Wati.