Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provinsi Banten Kesulitan Memiliki Rumah Sakit Darurat Covid-19, Ini Kendalanya

Kompas.com - 23/07/2021, 22:50 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten, Wahidin Halim menyampaikan, bahwa untuk mendirikan rumah sakit darurat Covid-19 tidaklah mudah.

Dikatakan Wahidin, persoalan yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru.

Baca juga: Cerita Rina, Rawat Sendiri Suaminya Jalani Isoman, Didatangi Langsung Wakil Bupati Karawang

“Untuk rumah sakit darurat, kita sudah berulang kali ungkapkan permasalahan kita terbentur pada persoalan tenaga kesehatan, khususnya dokter paru,” kata Wahidin melalui keterangan resminya yang diperoleh Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Menurut Wahidin, untuk mendirikan rumah sakit darurat Covid-19 butuh banyak sumber daya manusia terutama dokter spesialis.

Baca juga: Sebanyak 1.337 Anak Terpapar Covid-19 Saat PPKM Darurat, IDAI Banten: Vaksinasi Anak Sangat Penting

"Mendirikan rumah sakit tidaklah seperti mendirikan klinik kesehatan," ujar Wahidin.

Untuk mencegah masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit, pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang akan diberikan vitamin dan obat dari pemerintah.

Vitamin dan obat diberikan bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan.

“Tiga macam paket obat Covid-19 itu didistribusikan oleh Babinsa, Babinkamtibnas, dan petugas puskemas kepada warga yang melakukan isolasi mandiri sesuai dengan gejalanya,” kata Wahidin.

Rumah singgah cegah klaster keluarga

Selain itu, Wahidin sudah mengintruksikan kepada Bupati dan Wali Kota untuk mendirikan rumah singgah untuk mengurangi klaster keluarga.

Nantinya, rumah singgah diperuntukan bagi pasien dengan gejala ringan hingga sedang untuk menekan BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang saat ini sudah hampir penuh.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr Ati Pramudji Hastiti mengakui saat ini semua daerah di Jawa dan Bali kekurangan tenaga kesehatan untuk penaganan pasien Covid-19.

"Semua daerah Jawa dan Bali terkait nakesnya (tenaga kesehatan) kurang. Kita sedang formulasikan apakah akan menggunakan tenaga lulusan dokter baru atau memberdayakan mahasiswa semester akhir untuk di tempatkan di rumah sakit darurat," kata Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com