Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lembata Meninggal Terpapar Covid-19, Merah Putih Setengah Tiang Dikibarkan

Kompas.com - 18/07/2021, 11:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Kupang, Sabtu (17/7/2021) sore, akibat Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, mengatakan, jenazah Eliaser diterbangkan dari Kupang ke Lembata, Minggu (18/7/2021).

"Jenazah baru tiba di Lembata beberapa menit yang lalu," ujar Marius, kepada Kompas.com, Minggu pagi.

Menurut Marius, mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan masyarakat di Kabupaten Lembata mengibarkan bendera merah putih setengah tiang baik.

Baca juga: Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur Meninggal, Gubernur NTT: Tes Terakhir Beliau Positif Covid-19

Bendera setengah tiang dikibarkan di kantor-kantor pemerintah dan swasta, maupun rumah-rumah penduduk.

Hal itu sebagai wujud dukacita yang mendalam, atas meninggalnya orang nomor satu di Kabupaten Lembata.

Jenazah Eliaser rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga.

Marius juga berharap, seluruh masyarakat Kab Lembata, untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat.

"Perlu kami sampaikan angka pertumbuhan dan pertambahan pasien Covid-19 di NTT termasuk Lembata sangat tinggi. Saat ini sedang berlangsung penularan yang cukup masif," kata Marius.

Baca juga: Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur Meninggal, Ini Penjelasan RS Siloam Kupang

Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) Eliaser Yentji Sunur, meninggal di rumah sakit Siloam Kupang pada Sabtu (17/7/2021) sore.

"Betul Bupati Lembata meninggal kurang lebih 45 menit yang lalu," ungkap Juru Bicara Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, kepada Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) sore.

Menurut Marius, saat ini jenazah Eliaser, sedang berada di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Siloam.

Marius pun belum memastikan penyebab meninggalnya Bupati Lembata dua periode itu.

Direktur Rumah Sakit Umum Siloam Kupang Hans Lie, mengatakan, penyebab meninggalnya Eliaser karena komplikasi penyakit.

Menurut Hans, Eliaser meninggal Sabtu sore, setelah menjalani perawatan medis di ruang isolasi rumah sakit tersebut selama dua hari.

"Untuk penyebab meninggalnya karena komplikasi," ujar Hans.

Hans pun enggan menjelaskan secara detail, jenis penyakit yang diderita oleh Eliaser, termasuk juga soal dugaan Covid-19.

"Kalau untuk detail penyakitnya, nanti bisa dengan keluarga almarhum," kata Hans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com