KULON PROGO, KOMPAS.com – Bangunan PAUD SG (Surya Gemilang) berdiri di tanah lapang dekat sawah pada Pedukuhan Kawirejan, Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan lebar enam meter itu punya dua pintu masuk.
Joko dan Darsih, suami istri asal Sogan 2, menghuni bangunan itu sejak 8 Juli 2021. Keduanya positif Covid-19 dengan gejala ringan.
Baca juga: Jokowi Bagikan Paket Obat Gratis ke Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Mulai Hari Ini
Darsih mengungkapkan, mereka akan berada di sana sampai masa isolasi berakhir pekan depan.
Selama menjalani isolasi itu, keduanya menjalani hari-hari seperti biasa. Pagi olahraga sambil berjemur, makan tepat waktu dari panganan yang dikirim keluarga, lalu banyak tidur.
“Saya akan sampai 10 hari di sini,” kata Darsih dari balik pintu, Kamis (15/7/2021).
Keduanya bekerja di Bantul. Darsih mengungkapkan, mereka kemungkinan terjangkit Covid-19 terkait pekerjaan yang dilakoni dengan pulang pergi antarkota.
Baca juga: 431 Kasus Baru, BOR RS Rujukan Covid-19 Kulon Progo Tembus 100 Persen
Sakit yang dirasa awalnya demam ringan. Mereka memeriksakan diri dengan hasil positif. Darsih menceritakan, mereka memutuskan untuk isolasi di luar rumah demi menjaga kesehatan orangtua dan anak di rumah.
Pemerintah Kalurahan Sogan menawarkan shelter berupa bangunan PAUD di Kawirejan, depan SD Negeri Sogan, untuk isolasi Covid-19.
“Waktu itu kami tanya dan diarahkan ke sini,” kata Darsih
Tempat itu nyaman. Ada kasur lengkap dengan bantal dan guling, kipas angin hingga televisi.
Dapur juga lengkap dengan kompor hingga tabung gas. Juga perkakas dapur. Kamar kecil berada di bangunan kecil sebelah PAUD.
“Semua ini yang menyedikan dari kalurahan,” katanya.
Pemerintah Kalurahan Sogan memang sengaja menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terjangkit Covid-19. Padahal, kasus di Kalurahan ini sejatinya tidak banyak.
Baca juga: 45 Pasien Covid-19 Klaster Dinas Pariwisata Kulon Progo Sudah Sembuh
Panata Laksana Sarta Pangripta di Kantor Kalurahan Sogan, Mursali Adi, mengungkapkan ada sekitar 10 kasus Covid-19 yang mengisolasi diri di dua rumah warga dan satu rumah shelter di desanya.
Sebanyak dua kasus lain merupakan tenaga medis yang isolasi di shelter milik RS.
Pihak desa juga mempertimbangkan pemanfaatan ruang kosong di sebagian bangunan sekolah terdekat bila kasus meningkat di desanya.
“Bisa jadi akan memanfaatkan bangunan lain di sekolah di dekat PAUD. Karena saat ini anak-anak belajar lewat daring,” kata Mursali.
Baca juga: Warga Tangerang Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Kulon Progo
Shelter Covid-19 mulai muncul di tengah peningkatan kasus Covid-19 di Kulon Progo.
Pemerintah, termasuk di tingkat kalurahan, juga menyiapkan shelter ini bagi para penderita Covid-19 gejala ringan dan tanpa gejala.
Kepala Dinas Kesehatan, Sri Budi Utami mengungkapkan, pemerintah masih memprioritaskan isolasi penderita positif Covid-19 dengan pola yang sudah ada, yakni di rumah masing-masing.
Shelter akan dimanfaatkan bila rumah penderita tidak memenuhi syarat maupun ada kendala lain. Karenanya, banyak shelter di kelurahan masih belum terisi.
“Isolasi mandiri di rumah masing-masing (prioritas utama),” kata Sri Budi. “Saat ini shelter kelurahan masih relatif longgar,” sambungnya.
Baca juga: Nasib Pasien Covid-19 Kulon Progo, Tak Tertampung RS hingga Pemakaman Harus Dilakukan Warga
Walau demikian, beberapa shelter besar sudah mulai beroperasi, seperti di Gedung Dharmais, Pengasih dan Rumah Singgah Teratai atau asrama mahasiswa RSUD Wates.
Para tenaga kesehatan yang terpapar isolasi di sana.
“Shelter untuk kriteria OTG atau bergejala ringan,” kata Sri Budi.
Pemerintah juga sampai menyiapkan shelter Rusunawa Giripeni Pedukuhan Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates.
Rusunawa ini bangunan lima tingkat, tetapi sebagian saja yang dimanfaatkan di tahap awal.
Baca juga: Berburu Buah Jeruk di Ladang Pasir Pinggir Pantai Kulon Progo, Peminat Tinggi meski Pandemi
Rusun memiliki fasilitas furnitur hingga kamar mandi di tiap ruangnya.
“Rusunawa Giripeni belum dioperasikan karena masih tercukupkan di rumah masing-masing dan shelter kalurahan,” kata Sri Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.