KULON PROGO, KOMPAS.com – Panen buah jeruk di ladang pinggir pantai sedang menjadi buruan warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ladang buah itu berada di tanah berpasir putih pada wilayah Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo.
Ratusan orang datang, memetik, mencicipi, tidak sedikit mencicipi sepuasnya di tempat, dan tentu saja membelinya untuk dibawa pulang.
Kebanyakan warga yang ke sana adalah penggemar buah berasa manis asam ini.
Pandemi tak menghalangi orang untuk mencari asupan bervitamin. Terlebih jeruk cukup baik untuk tubuh sekaligus meningkatkan imun.
Mujiono, asal Kalurahan Giripeni, mengaku sudah lebih satu jam di ladang itu bersama istri dan kedua anaknya untuk memilih jeruk yang disuka.
Mereka beralih dari satu pohon ke lainnya. Mereka mengumpulkan jeruk satu tas plastik besar.
“Mungkin empat atau bisa lima kilogram (banyaknya satu plastik). Kalau harga sekitar Rp 10.000-an,” kata Mujiono usai puas memetik jeruk, Sabtu (3/7/2021).
Mujiono menceritakan, kabar adanya kebun jeruk ini beredar di antara grup WhatsApp.
Dikabarkan di sana, pembeli bisa memilih dari pohon, memetik sendiri, mencicipi sepuasnya, lalu membeli yang sudah dipilih dengan harga jauh di bawah harga pasar.
Mujiono sekeluarga mengaku penggemar jeruk. Mereka membuktikan kebenaran pesan antarteman itu.
Di kebun, mereka memilih buah yang agak muda, kulit tipis permukaan halus dan empuk sebagai tanda belum dihinggapi lalat buah. Jeruk itu nanti akan diambil sarinya untuk diminum.
“Beda-beda milihnya. Memilih mencari selera manis, asem, kecut,” kata Mujiono.
Baca juga: Langgar PPKM Mikro, Warkop Aming Pontianak Diminta Tutup Sementara
Kebun jeruk ini milik Nandung Nurhachim, seorang PNS di kantor Kementerian Agama, bekerja sebagai penghulu. Ia juga berbisnis bibit pohon buah dan sudah mengirimkannya ke berbagai daerah di Indonesia.
Pengasuh Ponpes Al-Musyaffa ini mengembangkan ladang jeruk di lahan 20x1000 meter.
Lokasinya memanjang dari belakang rumah mengarah ke pantai. Di situ tumbuh 500 pohon jeruk.