"Jangan sampai baru paham ada warga yang meninggal di rumah," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (12/07).
Hadir sebagai pembicara di acara yang diselenggarakan oleh Center for Indonesia's Strategic Initiatives (CISDI), pria yang akrab disapa dengan panggilan Emil itu mengakui masih ada kekurangan dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Aksi Solidaritas Pengemudi Ojol, Siap Antar Jemput Pasien Covid-19 ke RS Rujukan atau Tempat Isolasi
Maka dari itu, ia mengatakan Pemprov mengalihkan dana dari proyek infrastruktur senilai Rp 140 miliar untuk menyediakan dan untuk membuka layanan telekonsultasi dan obat gratis bagi pasien isoman yang dapat diakses melalui aplikasi online.
"Mulai minggu ini kita siapkan akses gratis atau subsidi untuk yang isoman, supaya yang meninggal, kekurangan oksigen saat isoman juga kita tekan," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretariat Daerah DIY Baskara Aji mengatakan bahwa pemantauan terhadap pasien isoman dilakukan secara berjenjang dari tingkat RT hingga Puskesmas setempat.
"Puskesmas akan memberikan konsultasi jika pasien isoman perlu dirujuk ke rumah sakit atau shelter. Adapun yang bisa di rumah akan terus dipantau sampai yang bersangkutan sembuh," ujarnya kepada BBC News Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.