"Supaya mereka tidak lagi menunggu bansos dari pemerintah."
Baca juga: Saugik Bagikan Nasi Kebuli Kambing untuk Pasien Covid-19 yang Isoman, Begini Ceritanya...
Djoky mengaku tidak hanya membantu orang di kampung halamannya, tapi juga di Jakarta dan Bandung.
Ia mengatakan, banyak orang membutuhkan bantuannya karena mereka tidak ditolong oleh orang-orang di sekitar mereka.
"Tetangga-tetangganya sudah tidak ada yang care... karena kan mereka kan selalu takut oleh pandemi Wuhan ini. Gue bilang lu enggak usah takut selama disiplin, pake masker dan sebagainya," kata Djoky.
Baca juga: Produsen Oksigen Ini Gratiskan Isi Ulang Tabung Milik Warga Kurang Mampu yang Isoman
Relawan Kawal Covid-19, Elina Ciptadi, menilai gerakan swadaya masyarakat untuk membantu pasien isoman adalah pertanda semangat gotong-royong masih hidup di antara warga Indonesia.
Namun, ia juga menyoroti bahwa banyak warga urun daya untuk mengatasi masalah yang seharusnya sudah diantisipasi oleh pemerintah. Misalnya, masalah kelangkaan oksigen.
"Semua pihak kan sebenarnya tahu bahwa setelah Lebaran itu adalah masa-masa berbahaya untuk lonjakan kasus jadi stoknya harusnya diamankan, kemudian distribusinya juga secara logistik bagaimana supaya orang-orang tidak kekurangan. Itu sebenarnya hal-hal yang bisa diprediksi," kata Elina.
Baca juga: Lihat Warga Bandung Gotong Royong Bantu Pasien Isoman, Erick Thohir Mengaku Malu
Indonesia masih kesulitan untuk lepas dari pandemi Covid-19. Malah, situasinya tampak semakin memburuk karena lambannya respons pemerintah yang diperparah dengan kemunculan varian delta.
Pada Senin (12/7/2021) pertambahan kasus mencapai 40.427 - rekor baru, sementara jumlah orang yang dites turun ke 123.317 dari 128.055 pada hari sebelumnya.
Angka kematian pun tetap tinggi, berkisar di angka 800-1000 orang per hari dalam seminggu terakhir.
Baca juga: Stres saat Pandemi, 55 Psikolog UGM Siap Bantu Konseling
Anggota tim developer Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban, mengatakan data tersebut masih merupakan puncak gunung es karena masih banyak yang belum terlaporkan.
Baca juga: Kisah Oma Rahel, Nenek Super yang Rela Bantu TNI dalam Urusan Berat
"Data kita masih terbilang underreport... yang tidak terlacak juga banyak," ungkapnya kepada BBC News Indonesia.
Menurut Lapor Covid-19, sebagian pasien isoman meninggal karena tak terpantau atau terlambat ditangani karena rumah sakit sudah penuh. Banyak dari mereka keluarganya juga dinyatakan positif Covid-19.
Dari 451 kematian saat isoman yang terdata oleh Lapor Covid-19, jumlah terbanyak ditemukan di Jawa Barat, yakni sebanyak 160 kematian, disusul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan 84 kematian.
Baca juga: Cerita di Balik Makanan Gratis Tiap Hari untuk Warga Madiun yang Isoman
Baca juga: Cara Mengatasi Stres selama Isolasi MandiriMenanggapi laporan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar wali kota dan bupati melakukan pengecekan kondisi warga yang isoman melalui RT/RW.