Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gotong Royong Saat Pandemi, Dokter Layani Konsultasi Online, Petani Bagikan Hasil Panennya

Kompas.com - 14/07/2021, 09:49 WIB
Rachmawati

Editor

"Supaya mereka tidak lagi menunggu bansos dari pemerintah."

Baca juga: Saugik Bagikan Nasi Kebuli Kambing untuk Pasien Covid-19 yang Isoman, Begini Ceritanya...

Djoky mengaku tidak hanya membantu orang di kampung halamannya, tapi juga di Jakarta dan Bandung.

Ia mengatakan, banyak orang membutuhkan bantuannya karena mereka tidak ditolong oleh orang-orang di sekitar mereka.

"Tetangga-tetangganya sudah tidak ada yang care... karena kan mereka kan selalu takut oleh pandemi Wuhan ini. Gue bilang lu enggak usah takut selama disiplin, pake masker dan sebagainya," kata Djoky.

Baca juga: Produsen Oksigen Ini Gratiskan Isi Ulang Tabung Milik Warga Kurang Mampu yang Isoman

'Seharusnya diantisipasi pemerintah'

Relawan Kawal Covid-19, Elina Ciptadi, menilai gerakan swadaya masyarakat untuk membantu pasien isoman adalah pertanda semangat gotong-royong masih hidup di antara warga Indonesia.

Namun, ia juga menyoroti bahwa banyak warga urun daya untuk mengatasi masalah yang seharusnya sudah diantisipasi oleh pemerintah. Misalnya, masalah kelangkaan oksigen.

"Semua pihak kan sebenarnya tahu bahwa setelah Lebaran itu adalah masa-masa berbahaya untuk lonjakan kasus jadi stoknya harusnya diamankan, kemudian distribusinya juga secara logistik bagaimana supaya orang-orang tidak kekurangan. Itu sebenarnya hal-hal yang bisa diprediksi," kata Elina.

Baca juga: Lihat Warga Bandung Gotong Royong Bantu Pasien Isoman, Erick Thohir Mengaku Malu

Indonesia masih kesulitan untuk lepas dari pandemi Covid-19. Malah, situasinya tampak semakin memburuk karena lambannya respons pemerintah yang diperparah dengan kemunculan varian delta.

Pada Senin (12/7/2021) pertambahan kasus mencapai 40.427 - rekor baru, sementara jumlah orang yang dites turun ke 123.317 dari 128.055 pada hari sebelumnya.

Angka kematian pun tetap tinggi, berkisar di angka 800-1000 orang per hari dalam seminggu terakhir.

Baca juga: Stres saat Pandemi, 55 Psikolog UGM Siap Bantu Konseling

Kematian saat isoman 'puncak gunung es'

Petugas PMI mengantarkan tabung oksigen untuk warga terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Tanjung, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/7/2021) .KOMPAS.COM/DOK PMI BANYUMAS Petugas PMI mengantarkan tabung oksigen untuk warga terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Tanjung, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/7/2021) .
Sementara itu, organisasi pemantau Lapor Covid-19 menemukan setidaknya 400 orang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri sejak Juni lalu. Jumlah tersebut didapatkan dari laporan masyarakat dan pencarian data melalui media sosial dan media massa.

Anggota tim developer Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban, mengatakan data tersebut masih merupakan puncak gunung es karena masih banyak yang belum terlaporkan.

Baca juga: Kisah Oma Rahel, Nenek Super yang Rela Bantu TNI dalam Urusan Berat

"Data kita masih terbilang underreport... yang tidak terlacak juga banyak," ungkapnya kepada BBC News Indonesia.

Menurut Lapor Covid-19, sebagian pasien isoman meninggal karena tak terpantau atau terlambat ditangani karena rumah sakit sudah penuh. Banyak dari mereka keluarganya juga dinyatakan positif Covid-19.

Dari 451 kematian saat isoman yang terdata oleh Lapor Covid-19, jumlah terbanyak ditemukan di Jawa Barat, yakni sebanyak 160 kematian, disusul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan 84 kematian.

Baca juga: Cerita di Balik Makanan Gratis Tiap Hari untuk Warga Madiun yang Isoman

Baca juga: Cara Mengatasi Stres selama Isolasi MandiriMenanggapi laporan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar wali kota dan bupati melakukan pengecekan kondisi warga yang isoman melalui RT/RW.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Regional
Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Regional
Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Regional
Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Dampak 'Study Tour' Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Dampak "Study Tour" Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Regional
Pamit Pergi Mancing di Bendungan Bogor, Seorang Pria Ditemukan Tewas

Pamit Pergi Mancing di Bendungan Bogor, Seorang Pria Ditemukan Tewas

Regional
Maju Pilkada, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Ajukan Pensiun Dini

Maju Pilkada, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Ajukan Pensiun Dini

Regional
Baling-baling Pesawat Diduga Sisa PD II Ditemukan di Hutan Keerom, Diambil dengan Ritual Adat

Baling-baling Pesawat Diduga Sisa PD II Ditemukan di Hutan Keerom, Diambil dengan Ritual Adat

Regional
21 Ton Bawang Bombai dari Malaysia untuk Jakarta Disita, 3 Orang Ditangkap

21 Ton Bawang Bombai dari Malaysia untuk Jakarta Disita, 3 Orang Ditangkap

Regional
[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

Regional
Anak Kepala Desa Ditetapkan Tersangka Kasus Penyerangan di Montong

Anak Kepala Desa Ditetapkan Tersangka Kasus Penyerangan di Montong

Regional
Ribuan Lampion Waisak Hiasi Langit Candi Borobudur, Bikin Peserta Terharu

Ribuan Lampion Waisak Hiasi Langit Candi Borobudur, Bikin Peserta Terharu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com