Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Cecep Bayar Rp 2,5 Juta untuk Makamkan Sang Ayah di TPU Bandung, Pinjam Uang, Transaksi Tengah Malam

Kompas.com - 13/07/2021, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Cecep Wahyu Ramdami, warga Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung harus membayar Rp 2,5 juta untuk memakamkan sang ayah di TPU Cikadut, Bandung.

Ayah Cecep meninggal pada 6 Juli 2021 di RS Santo Yusup sekitar pukul 16.00 WIB dan harus dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Ia pun segera ke TPU Cikadut untuk mendaftar.

Saat itu petugas menawari Cecep liang lahad dekat jalan raya dengan catatan Cecep harus membayar nominal Rp 5 juta.

Baca juga: Suara Para Korban Pungli Petugas Pemakaman TPU Bandung: Kalau Siang Diminta Rp 4 Juta, Kalau Malam Jadi Rp 6 Juta...

Petugas menjawab, ada liang lahad gratis dari pemerintah, namun jaraknya jauh dari jalan raya. Selain lokasi, biaya tersebut untuk mempercepat pemakaman sang ayah.

Cecep sebenarnya tahu jika seluruh biaya pemakaman jenazah pasien Covid-19 gratis dan ditanggung pemerintah. Ia pun adu argumen dengan petugas pemakaman,

Namun karena sudah larut malam dan berharap sang ayah segera dimakamkan, Cecep menawar harga yang diminta oleh petugas.

Baca juga: Buntut Kasus Pungli Pemikul Jenazah Covid-19 TPU Bandung, Ridwan Kamil Minta Kapolda Tempatkan Polisi Khusus

"Saya ditawari, dari pemerintah mah gratis tapi jaraknya jauh. Kalau mau (liang lahad) yang dekat harganya Rp 5 juta, saya diajak ke lokasi pilih yang mana, ya supaya cepat," kata Cecep saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Setelah tawar menawar, petugas memasang harga Rp 3 juta. Namun karena Cecep tak punya biaya lagi, petugas menyetujui biaya Rp 2,5 juta.

Cecep mengaku, uang Rp 2,5 juta untuk biaya pemakaman sang ayah adalah uang jhasil pinjaman.

Baca juga: Pemkot Bandung: Petugas Pemikul Jenazah Covid-19 Kelelahan, Ahli Waris Mohon Jangan Intervensi

"Saya tawar mereka ngasih harga Rp 3 juta. Tapi saya tidak mau, saya sanggup hanya Rp 2,5 juta itu juga uang hasil pinjam. Akhirnya mereka mau," ungkapnya.

Transaksi dilakukan di bawah tangan, lantaran ingin ayahnya cepat dimakamkan. Jenazah sang ayah pun dimakamkan tengah malam.

Karena malam semakin larut, Cecep tidak terpikir untuk meminta kwitansi.

"Enggak ada kwitansi. Sudah malam, repot," ungkapnya.

Baca juga: Pungli “Hantui” Pemakaman Khusus Covid-19 di Bandung

Nego hingga Rp 2,5 juta

Tenaga pikul membawa jenazah dengan protokol COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Petugas pikul jenazah mengatakan, pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut mengalami peningkatan sebanyak 20 hingga 30 jenazah per hari dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya lima hingga delapan jenazah per hari.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Tenaga pikul membawa jenazah dengan protokol COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Petugas pikul jenazah mengatakan, pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut mengalami peningkatan sebanyak 20 hingga 30 jenazah per hari dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya lima hingga delapan jenazah per hari.
Korban pungli di TPU Cikadut lainnya adalah J, warga Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Sang ayah meninggal dan dimakamkan pada 5 Juli 2021.

Saat mendaftarkan pemakaman sang ayah, J megaku heran karena pemakaman siang dan malam harganya berbeda.

"Ada pendaftaran di bawah (kantor UPT) sebelum naik ke pemakaman, di kantor daftar dulu," sebutnya.

"Ada yang Rp 6 juta, ada yang Rp 4 juta. Rp 6 juta itu malam, kalau siang Rp 4 juta," kata J saat dihubungi.

Baca juga: Ada Pungli hingga Jutaan Rupiah di TPU Cikadut Bandung, Wawali Minta Maaf

J kemudian menawar harga kepada petugas dan disepakati J harus membayar Rp 2,5 juta.

"Kemarin karena paman saya nego. Dinego jadi Rp 2,5 juta," tuturnya.

J mengatakan tawar menawar dilakukan di dalam kantor UPT TPU Cikadut sebelum pemamakaman. Sang ayah yang meninggal sore, baru bisa dimakamkan pada malam hari.

J sempat meminta kuitansi tapi petugas tak memberikannya. Uang sebesar Rp 2,5 juta yang dibungkus amplop putih diserahkan ke petugas.

Baca juga: Pemkot Bandung: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 yang Kena Pungli Diminta Lapor ke 119

"Enggak ada bukti terima, kita ngamplop," ungkapnya.

J mengaku baru menyadari jika ternyata biaya pemakaman jenazah pasien Covid-19 gratis dari pemberitaan terkait adanya dugaan pungutan liar di TPU Cikadut.

Dia pun berharap korban yang mengalami pungutan liar serupa dengannya bisa angkat bicara agar tidak ada lagi pungutan liar di TPU Cikadut.

"Ini juga baru tahu, ternyata gratis," tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Putra Prima Perdana | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com