Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Pasukan Milenial Arek Surabaya, Ambulans dan Puskesmas Kini 24 Jam Tersedia

Kompas.com - 13/07/2021, 08:41 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

SURABAYA, KOMPAS.com - Ratusan relawan yang memiliki keahlian mengemudi ambulans siap membantu memaksimalkan percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Alhamdulilah hari ini Relawan Surabaya Memanggil bertemu saudara lagi. Ada pasukan milenial arek Surabaya akan membantu kita lagi. Saya sampaikan banyak terima kasih," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Senin (12/7/2021).

Menurut dia, dukungan ini akan menambah kekuatan dan amunisi baru bagi Kota Surabaya dalam melawan pandemi Covid-19.

Baca juga: Sejumlah Pintu Keluar Tol di Jawa Timur Ditutup Selama PPKM Darurat

Eri mengatakan, dengan adanya dukungan tenaga pengemudi dari para relawan ini, maka mulai Senin ini, operasional puskesmas beserta unit ambulans bisa berjalan selama 24 jam.

"Ambulans bisa 24 jam beroperasi, sehingga jangan sampai ada orang Surabaya yang meninggal karena tidak diambil dalam waktu 24 jam," ujar Eri.

Eri bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya kembali menyampaikan terima kasih kepada seluruh Relawan Surabaya Memanggil.

Ia meyakini bahwa dengan kekuatan gotong-royong dan kolaborasi bersama ini, maka pandemi di Kota Pahlawan bisa segera terlewati.

Baca juga: Kejar Target Herd Immunity, Vaksinasi Massal di Surabaya Terus Digeber

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan bahwa mulai Senin ini, Pemkot mendapatkan dukungan 126 pengemudi dari Relawan Surabaya Memanggil.

Mereka akan membantu operasional mobil ambulans di Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga menangani puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya.

"Mereka akan jadi pengemudi ambulans yang selama ini Pak Wali Kota menginstruksikan untuk ditingkatkan sisi kuratif kedaruratan medis itu," kata Irvan.

Dihrapkan warga Kota Surabaya tak perlu lagi harus mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Jadi ditingkatkan kapasitasnya, sehingga semakin banyak warga yang bisa tertangani dengan lebih cepat dan tidak perlu mengantre," ujar Irvan.

Baca juga: Tingkat Kematian Tertinggi di Jawa Timur, Kabupaten Blitar Akui Adanya Masalah di Faskes

 

Irvan menyebut bahwa Pemkot Surabaya juga menambah armada mobil ambulans di setiap wilayah.

Salah satu di antaranya adalah penambahan unit ambulans untuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di tujuh wilayah.

"Ditambah juga dari Dinsos yang sebelumnya hanya 10 ambulans, ditambah 7 ambulans. Ditambah lagi nanti ada peran serta ambulans swasta yang mau meminjamkan sementara dan itu masih kami data," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Relawan Ambulans Surabaya Setiawan menambahkan bahwa relawan yang tergabung sebagai pengemudi mobil ambulans tentu sudah memiliki keahlian mengemudi disertai dengan SIM A.

Selain itu, sebelum terjun ke lapangan, mereka juga telah menjalani tes usap dan menerima vaksin.

"Jadi tidak serta-merta langsung turun gitu. Mereka juga punya SIM A dan terbiasa sebagai driver. Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka harus test drive dulu, mereka juga harus sudah divaksin, selain tes usap," kata Setiawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com