Sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, rata-rata sapi yang terjual 10 ekor per sapi. Namun, saat PPKM Darurat, laku satu saja sudah bersyukur.
Mendekati Idul Adha, ia berharap jumlah pembeli terus meningkat. Selain berjualan secara offline, pihaknya memasarkan sapinya secara online.
Untuk pembeli sendiri pada umumnya alumni jemaah umrah dan haji yang menggunakan travelnya. Untuk itu, kualitas sapi sangat diperhatikan.
"Termasuk dalam hal timbangan. Kami sediakan timbangan, karena tidak ingin berspekulasi dengan berat sapi. Karena dalam perjalanan pun, bisa terjadi susut," ungkap Wawan.
Pengusaha travel haji dan umrah lainnya, Andri Ardiansyah mengaku sulit mempertahankan bisnisnya di tahun kedua pandemi ini.
Meski demikian, ia berjuang keras untuk mempertahankan tiga pegawainya. Meskipun gaji diturunkan.
Bahkan sejak 2021, ia menutup kantornya untuk mengurangi biaya operasional. Semua pegawainya bekerja dari rumah dengan memaksimalkan teknologi.
"Untuk bertahan sampai sekarang saya menjual aset. Saya sekuat tenaga untuk tidak PHK pegawai," ungkapnya.
Karena itu, beragam bisnis ia jalankan dibantu para pegawainya. Seperti jualan kurma, oleh-oleh haji, dan mushaf Al Quran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.