KUPANG, KOMPAS.com - Antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, cukup tinggi.
Sejumlah warga rela mengantre sejak pukul 04.00 Wita untuk bisa mendapatkan nomor antrean suntikan vaksin Covid-19.
Erna, seorang warga Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, datang ke halaman Rumah Sakit Tentara (RST) Bhayangkara Kupang, pada Senin (12/7/2021) subuh.
Baca juga: Gubernur NTT Izinkan Warga Buka Masker, asalkan...
Erna mengatakan bahwa dirinya lebih awal datang karena tak ingin terlambat lagi seperti hari-hari sebelumnya.
"Saya sudah tunggu di sini sejak pukul 04.00 Wita. Saya kira, saya orang pertama, tetapi ternyata saat saya datang sudah ada banyak warga juga yang sudah mengantre," kata Erna seperti dikutip dari Antara.
Erna mengatakan, pada Kamis dan Jumat pekan lalu, dirinya sempat datang ke RST itu untuk melakukan pendaftaran vaksin pukul 06.00 Wita.
Baca juga: Kisah Oma Rahel, Nenek Super yang Rela Bantu TNI dalam Urusan Berat
Namun, saat tiba di lokasi itu, antrean panjang sekali sehingga dirinya tidak dapatkan nomor antrean.
Ia pun sempat mengantre di Puskemas serta di beberapa lokasi pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh TNI dan Polri, namun tetap saja tidak dapat antrean.
"Jadi semalam saya pun bertekad hari ini bisa mendaftar agar bisa dapat jadwal vaksinasi Covid-19. Sekarang susah sekali dapatkan vaksin, karena banyak yang mau," kata dia.
Sementara itu, Lusi seorang warga asal Kecamatan Alak, Kota Kupang, mengaku bahwa dirinya sudah berada di RS tersebut sejak pukul 05.00 Wita.
Pada saat itu, warga yang mendaftar sudah sangat banyak yang mengantre.
Lusi mengatakan, hampir semua lokasi pelaksanaan vaksinasi selalu penuh oleh warga yang mengantre.
Hal ini karena masyarakat sudah mulai sadar betapa pentingnya vaksinasi Covid-19.
"Sebelum-sebelumnya saat belum ada antrean seperti saat ini, banyak warga termasuk saya yang khawatir karena informasi simpang siur soal vaksin ini. Tetapi, setelah itu masyarakat mulai percaya bahwa vaksin itu penting di tengah pandemi," kata dia.
Apalagi, menurut Lusi, saat ini berbagai pelayanan administrasi di sekolah dan administrasi kependudukan, serta perjalanan, mewajibkan pemohon sudah harus divaksin terlebih dahulu.
"Ini juga yang menjadi alasan buat saya, tetapi juga pasti bagi warga lainnya yang sejak pagi harus mengantre untuk vaksin," ujar Lusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.