Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Peti Mati di Sumedang Kewalahan Penuhi Pesanan, Sehari Produksi hingga 60 Unit

Kompas.com - 09/07/2021, 17:16 WIB
Aam Aminullah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Produsen peti mati di Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kebanjiran order seiring melonjaknya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia, akhir-akhir ini.

Bahkan, seiring dengan terus meningkatkan kasus kematian akibat Covid-19 meningkat pasca-Lebaran 2021, pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) peti mati asal Sumedang ini kewalahan dalam menerima pesanan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: RSUD Sumedang Penuh, Kini Hanya Layani Pasien Covid-19 Bergejala Berat

Pemilik produsen peti mati di Desa Cijambu, Pipin Aripin mengatakan, saat ini, ia dibantu beberapa pegawainya sudah mulai kewalahan menerima orderan dari konsumen.

"Ramai orderan peti mati itu. Sebenarnya sudah mulai sejak pertengahan bulan Ramadan kemarin. Kemudian pasca-Lebaran makin banyak pesanan," ujar Pipin kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2021).

Baca juga: Tanpa Surat Bebas Covid-19 ke Sumedang, Ini Akibatnya bagi Pengendara Kendaraan

Pipin menuturkan, selain dari perorangan, akhir-akhir ini pemesanan peti mati juga banyak yang datang dari lembaga hingga dari Kementerian Kesehatan.

"Sekarang ini kami kewalahan karena banyak permintaan dari lembaga dan dari Kementerian Kesehatan," tutur Pipin.

Pipin menyebutkan, jika dibandingkan dengan pesanan tahun 2020, atau di awal Pandemi Covid-19, pesanan paling banyak hanya enam unit peti mati. Namun, pasca-Lebaran tahun ini naik drastis.

"Sekarang ini pesanan masuk bisa 50 sampai 60 unit peti mati. Terus terang kami mulai kewalahan," tutur Pipin.

Pipin mengatakan, untuk memenuhi pesanan tersebut, saat ini ia menambah lima pegawai. Dari sebelumnya hanya tiga orang, kini menjadi delapan orang.

"Pesanan yang masuk juga tidak hanya dari Jawa Barat, Kementerian Kesehatan, tapi juga banyak dari luar Jawa, seperti dari Lampung dan Sumatera," ujar Pipin.

Pipin menuturkan, ukuran peti mati yang dibuat terdiri dari dua jenis. Yaitu ukuran dewasa 198x58 sentimeter, dan ukuran anak 160x45 sentimeter.

"Harga peti mati ukuran dewasa kami jual Rp 1 juta per unit, sedangkan ukuran anak Rp 700,000 per unit," tutur Pipin.

Pipin menyebutkan, meski omsetnya saat ini mengalami kenaikan drastis, akan tetapi prihatin dengan banyaknya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

"Ya, omset naik berpuluh kali lipat, keuntungan juga bisa dapat puluhan juta per bulan. Tapi sedih juga dengan kondisi sekarang ini, banyak berita kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia ini tinggi. Saya hanya berharap semoga pandemi ini segera berakhir," kata Pipin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com