Salin Artikel

Produsen Peti Mati di Sumedang Kewalahan Penuhi Pesanan, Sehari Produksi hingga 60 Unit

SUMEDANG, KOMPAS.com - Produsen peti mati di Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kebanjiran order seiring melonjaknya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia, akhir-akhir ini.

Bahkan, seiring dengan terus meningkatkan kasus kematian akibat Covid-19 meningkat pasca-Lebaran 2021, pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) peti mati asal Sumedang ini kewalahan dalam menerima pesanan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Pemilik produsen peti mati di Desa Cijambu, Pipin Aripin mengatakan, saat ini, ia dibantu beberapa pegawainya sudah mulai kewalahan menerima orderan dari konsumen.

"Ramai orderan peti mati itu. Sebenarnya sudah mulai sejak pertengahan bulan Ramadan kemarin. Kemudian pasca-Lebaran makin banyak pesanan," ujar Pipin kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2021).

Pipin menuturkan, selain dari perorangan, akhir-akhir ini pemesanan peti mati juga banyak yang datang dari lembaga hingga dari Kementerian Kesehatan.

"Sekarang ini kami kewalahan karena banyak permintaan dari lembaga dan dari Kementerian Kesehatan," tutur Pipin.

Pipin menyebutkan, jika dibandingkan dengan pesanan tahun 2020, atau di awal Pandemi Covid-19, pesanan paling banyak hanya enam unit peti mati. Namun, pasca-Lebaran tahun ini naik drastis.

"Sekarang ini pesanan masuk bisa 50 sampai 60 unit peti mati. Terus terang kami mulai kewalahan," tutur Pipin.


Pipin mengatakan, untuk memenuhi pesanan tersebut, saat ini ia menambah lima pegawai. Dari sebelumnya hanya tiga orang, kini menjadi delapan orang.

"Pesanan yang masuk juga tidak hanya dari Jawa Barat, Kementerian Kesehatan, tapi juga banyak dari luar Jawa, seperti dari Lampung dan Sumatera," ujar Pipin.

Pipin menuturkan, ukuran peti mati yang dibuat terdiri dari dua jenis. Yaitu ukuran dewasa 198x58 sentimeter, dan ukuran anak 160x45 sentimeter.

"Harga peti mati ukuran dewasa kami jual Rp 1 juta per unit, sedangkan ukuran anak Rp 700,000 per unit," tutur Pipin.

Pipin menyebutkan, meski omsetnya saat ini mengalami kenaikan drastis, akan tetapi prihatin dengan banyaknya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

"Ya, omset naik berpuluh kali lipat, keuntungan juga bisa dapat puluhan juta per bulan. Tapi sedih juga dengan kondisi sekarang ini, banyak berita kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia ini tinggi. Saya hanya berharap semoga pandemi ini segera berakhir," kata Pipin. 

https://regional.kompas.com/read/2021/07/09/171659278/produsen-peti-mati-di-sumedang-kewalahan-penuhi-pesanan-sehari-produksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke