Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Wajo, Suherman Dauda mengatakan, kejadian berawal saat tiga unit kendaraan damkar baru pulang memadamkan kebakaran.
Saat melintas di lokasi kejadian, mobil tersebut menabrak Pohon Ketapang Kencana yang nyaris tumbang.
"Kondisi saat itu hujan deras dan mati lampu dan tepat di depan kampus Puang Ri Maggalatung ada pohon yang nyaris tumbang," kata Suherman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu.
Kepergian korban tak hanya meninggal duka bagi keluarga, tetapi juga rekan-rekannya.
Di mata rekannya, korban merupakan sosok yang dikenal ramah dan baik.
"Beliau orang baik. Ramah, pekerja keras dan penurut," kata seorang koleganya di Damkar, Kustang Firman, dikutip dari TribunWajo.com.
Firman mengaku mengenal betul Suryadi. Sebab, Firman lah yang melatih almarhum sewaktu pertama kali bergabung di Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Wajo.
"Beliau sudah sekitar empat atau lima tahun di Damkar. Saya yang latih pertama kali dan itu di Belawa," ujarnya.
Suryadi pertama kali bertugas di Posko Belawa. Lalu dipindahkan ke Posko Bola dan setahun belakang baru bertugas di Posko Induk.
(Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor : Pythag Kurniati)/TribunWajo.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.