Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Daerah Tunda Penerimaan CPNS, Sarjana Usia 35 Tahun: Ini Harapan Terakhir Wujudkan Cita-cita

Kompas.com - 27/06/2021, 17:42 WIB
Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Delapan daerah di Provinsi Jambi menunda penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.

Delapan daerah tersebut yaitu Kota Jambi, Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Bungo, Tebo, Batanghari, dan Kabupaten Tanjab Timur.

Baca juga: Ini Formasi untuk CPNS dan PPPK di Provinsi Riau Tahun 2021

Sejumlah sarjana berusia 35 tahun yang mendengar putusan itu merasa kecewa.

Baca juga: Pemprov Jateng Buka 11.648 Formasi untuk CPNS dan PPPK, Ini Rinciannya

Ini karena dalam aturan penerimaan CPNS, 35 tahun merupakan batas usia maksimal seseorang untuk mengikuti tes menjadi pegawai negeri.

"Tentu kecewa ya, karena ini harapan terakhir kita untuk mewujudkan mimpi menjadi pegawai negeri," kata Doni Arianto, guru honorer di salah satu sekolah di Jambi melalui pesan singkat, Minggu (27/6/2021).

Ia mengatakan ada banyak sarjana dari berbagai formasi yang usianya telah menginjak 35 tahun.

Dengan demikian, peluang untuk menjadi PNS sudah tertutup apabila pemerintah benar-benar menunda penerimaan CPNS dan PPPK.

Selain berharap pemerintah membuka penerimaan, Doni juga meminta pemerintah untuk tidak menerima PPPK dari kelompok guru honorer berdasarkan formasi, tapi data dapodik.

Dia berharap guru honorer yang telah terdata lebih dari tiga tahun, semua berhak ikut tes. Jika lulus, barulah ditempatkan sesuai jurusan atau formasi.

Alumni Universitas Jambi ini meminta pemerintah bijak dalam mengambil keputusan.

Setiap bulan dalam setahun selalu ada guru yang memasuki masa pensiun. Dampaknya, di berbagai sekolah, banyak guru mata pelajaran, yang mengajar di luar keahliannya.

Doni mencontohkan ada guru agama mengajar Bahasa Indonesia. Kemudian ditemukan juga guru olahraga mengajar matematika.

Selain Doni, ada Caca, sarjana yang akan menginjak usia 35 tahun pada Desember mendatang.

Sarjana Pertanian ini mengaku sudah 10 kali mengikuti tes CPNS di berbagai daerah, mulai dari ijazah SMA sampai sarjana. Namun, tak juga lulus.

"Tahun ini kesempatan terakhir. Kalau ditunda, tentu kami kehilangan kesempatan untuk menjadi PNS," kata Caca dengan nada sedih.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Ahmad Bestari mengatakan, penundaan dilakukan lantaran terkendala regulasi anggaran. \

Sebelumnya regulasi terkait dengan insentif PPPK yang diterima akan ditanggung oleh pemerintah pusat melalai Dana Alokasi Umum (DAU).

Namun, seiring berjalan waktu terjadi perubahan regulasi, di mana PPPK yang diterima akan dibebankan ke pemerintah daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Perubahan aturan ini menjadi pertimbangan sejumlah daerah di Provinsi Jambi untuk menunda penerimaan CPNS dan PPPK hingga tahun 2022.

Penerimaan CPNS pada level Pemprov Jambi berpeluang besar juga akan ditunda sampai 2022 mendatang.

Apabila ditotal, jumlah formasi untuk CPNS dan PPPK sekitar 11.000 formasi, terdiri dari 3.000-an formasi CPNS dan sisanya formasi PPPK.

Bestari mengatakan, ada dua daerah di Jambi yang masih tetap mempertimbangkan pelaksanaan penerimaan CPNS dan PPPK, yakni Pemerintah Kota Sungaipenuh dan Pemerintah Kabupaten Muarojambi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com