Akan tetapi, kejadian tersebut tak terekam CCTV.
"CCTV yang viral kan durasinya pendek, hanya pemukulan yang terlihat. Padahal setelah itu keluarga sudah langsung meminta maaf," bebernya saat dihubungi Kompas.com.
Camat Pameungpeuk Tatang Suryana menuturkan, pemukulan itu dilatarbelakangi oleh kemarahan pelaku marah.
Pasalnya, saat mengurus orangtua MR, korban mengenakan APD lengkap. Pelaku ngotot orangtuanya tidak terkonfirmasi Covid-19.
Baca juga: Viral, Video Seorang Perawat Berhazmat Dihajar Keluarga Pasien Covid-19
"Si pelaku sempat berbicara ke tenaga medis, 'Kenapa memakai baju APD, kan ayah saya bukan Covid.’ Itu alasannya sehingga terjadi pemukulan," ungkap Tatang.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: David Oliver Purba, I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.