Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Demonstrasi Warganya, Bupati Bangkalan : Mungkin Jenuh dengan Situasi Saat Ini

Kompas.com - 25/06/2021, 06:03 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Sejumlah warga sempat melakukan penolakan terhadap keberadaan pos penyekatan Suramadu.

Penolakan dilakukan warga Bangkalan yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu. Mereka melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Wali Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

Bupati Bangkalan RK. Abdul Latif Amin Imron merespons demonstrasi tersebut.

Menurutnya, adanya gerakan yang dilakukan oleh warganya dianggap sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat.

“Biasa itu aspirasi masyarakat wajar, mungkin masyarakat jenuh dengan situasi saat ini,” ucap Ra Latif saat melakukan jumpa pers pengalihan petugas dari posko penyekatan ke zona merah, di Pendopo Rumdin Bupati, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Demonstrasi Tolak Penyekatan, Warga: Kami Bisa Mati Bukan karena Virus tapi Kelaparan

Ra Latif sapaan akrabnya menuturkan, meski banyak masyarakat bertindak demikian, pemerintah Bangkalan tidak akan lelah memberikan pemahaman kepada warganya.

Pemerintah terus memahamkan bahwa butuh kebersamaan dalam mengatasi persoalan pandemi Covid-19.

“Kita tidak boleh lelah untuk memberikan sosialisasi edukasi dan mengimbau kepada masyarakat agar patuh prokes dan juga membantu pemerintah dalam suasana seperti ini,” kata dia.

Baca juga: Ular Nyaris Merambat ke Tangan Perempuan Ini Saat Kendarai Motor, Bermula Parkir Dekat Pohon

Tarik petugas di pos penyekatan, geser ke desa zona merah

Saat ini pemerintah Bangkalan tengah fokus menekan angka kasus Covid-19 di zona merah, Bupati telah menarik semua petugas terutama tenaga kesehatan untuk memaksimalkan penanganan di 8 desa/kelurahan zona merah.

Terlebih, keterisian rumah sakit saat ini sudah memunculkan kekhawatiran.

“BOR-nya dirumah sakit, saya dengar kemarin sudah hampir 90 persen, nanti kita lihat sejauh mana apakah ada penambahan baru, seperti apa nanti kita akan koordinasi lebih lanjut dengan pihak RSUD Bangkalan,” ujar dia.

Baca juga: Tarik Semua Petugas di Posko Penyekatan Suramadu, Bupati Bangkalan Fokus di Kecamatan Zona Merah

Bupati Ra Latif juga menegaskan mengenai fungsi SIKM.

SIKM dimanfaatkan oleh warga yang memiliki keperluan ke luar Bangkalan, bahkan SIKM juga tidak hanya dikhususkan kepada warga yang zona merah tetapi untuk seluruh warga.

“Tetap berlaku bagi warga yang hendak keluar ke Surabaya tidak dikhususkan kepada delapan desa itu, ini berlaku semua dan umum,” terangnya

Dia juga meminta kepada seluruh jajaran camat dan kepala desa di Bangkalan agar mengaktifkan kembali PPKM mikro.

Sebab, kebijakan itu bisa berfungsi sebagai pengawasan dan pengetatan.

"Semoga angka kasus yang melonjak ini bisa segera turun dan segera pulih” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com