"Budidaya gingseng merah di Banyuwangi tergolong baru. Gingseng merah ini bisa menjadi komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi petani," kata Sugirah
"Ini komoditi yang menjanjikan, karena dari akar sampai daunnya memiliki khasiat dan nilai ekonomi," jelas Sugirah.
Sugirah yang juga berlatar belakang petani mengaku tak menyangka Dusun Pandan bisa digunakan untuk menanam ginseng merah. Ia menyebut tanah di dusun itu hanya biasa saja dengan PH sekitar lima.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Arif Setiawan mengatakan, ginseng merah ini produk baru di Indonesia. Sehingga masih butuh banyak belajar dan pengembangan.
Baca juga: Fenomena Waterspout di Banyuwangi, Terjadi 2 Menit dan Viral di Medsos, Berikut Penjelasan Ahli
Namun ia mengatakan perlu dilakukan pembatasan penanaman terlebih dahulu untuk mencegah kelebihan produksi.
Jika produksi berlebih, maka harga dinilai bisa jatuh, seperti yang terjadi pada tanaman porang, pisang cavendish, hingga buah naga.
"Kami akan dukung namun perlu ada pembatasan, hal ini agar tak over produksi karena bisa jadi bumerang," katanya.
Pembatasan perlu dilakukan hingga menemukan pasar yang luas dan pertaniannya sudah berhasil.
"Cari pasarnya dulu, di Banyuwangi belum ada pasarnya dan baru di Jakarta," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.