BLITAR, KOMPAS.com - Uang sekitar Rp 30.000 milik pemulung lanjut usia bernama Poniman dijambret pada Minggu (14/6/2021) siang.
Uang yang dijambret dari pemulung yang merupakan penyandang disabilitas itu merupakan pemberian warga sekitar.
Poniman atau Paiman, warga Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, setiap hari berkeliling desa-desa di sekitar rumahnya dengan mendorong gerobak kecil. Ia memungut sampah botol plastik untuk dijual kembali.
Warga biasa memberi uang pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, hingga Rp 5.000 karena iba meskipun Poniman tidak meminta-minta.
Pemilik CCTV yang merekam peristiwa penjambretan terhadap Poniman, Nanang mengatakan, ia dan istrinya biasa menawarkan makan atau minum ketika Poniman lewat di depan rumahnya.
"Istri saya kadang menawarkan makanan, kami suruh dia masuk dapur dan makan di dapur. Karena biasanya dia tiba jalan depan rumah ya jam 12-an siang, sudah lapar dia," ujar Nanang saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu pagi (16/6/2021).
Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Jambret Penyandang Disabilitas, Polisi: Dia Tahu Korban Tak Bisa Mengejar
Warga Dusun Sekardangan, Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, itu mengatakan, ia terkadang memberi uang kepada Poniman.
"Tapi tidak tiap hari. Kadang juga dia tidak mau disuruh makan," ujarnya.
Warga Sekardangan yang lain juga biasa melakukan hal serupa, selain mendapatkan botol plastik, Poniman juga mendapatkan uang dari pemberian warga desa yang merasa iba.
Nanang menduga, uang yang diambil penjambret dari saku celana Poniman adalah pemberian warga sekitar.
"Makanya warga sini juga geram mendengar kabar ada jambret yang menjambret orang tua dengan kondisi seperti itu. Warga sini merasa kasihan pada dia, ini malah ada yang menjambret dia," ujar Nanang.
Nanang menambahkan, insiden penjambretan itu dilihat langsung oleh salah satu tetangganya.
Namun, tak bisa membantu karena kondisi tetangganya yang telah tua dan sulit berjalan.
Orang tersebut, ujar Nanang, hanya bisa memberitahu anaknya beberapa jam kemudian. Setelah itu, sang anak memberi tahu Nanang.
"Anaknya Pak Badrus depan rumah yang bilang ke saya. Dia bilang mungkin CCTV rumah saya menangkap penjambretan itu," ujarnya.
Dan benar saja, setelah diperiksa, peristiwa penjambretan itu terekam dua kamera CCTV rumahnya.
Terlihat jelas bagaimana penjambret yang masih memakai helm mengambil uang dari saku celana Poniman lalu kabur dengan sepeda motornya.
Menurut Nanang, peristiwa penjambretan di siang bolong itu juga membuat warga resah terhadap situasi kemanan lingkungan mereka.
Baca juga: Stok Plasma Konvalesen di PMI Surabaya Kosong, 75 Pasien Belum Terlayani
Warga, menurut Nanang, berharap polisi segera menangkap pelaku.
"Rapat RT tadi malam peristiwa ini menjadi pembahasan warga. Baru kali ini ada penjambret nekat seperti itu," ujarnya.
Kabar penjambretan yang menimpa Poniman viral setelah diunggah oleh seorang warganet di Grup Facebook "Info Cegatan Blitar" pada Senin.
Peristiwa penjambretan itu sendiri terjadi pada Minggu (13/6/2021).
Polisi sedang berupaya menemukan identitas pelaku melalui plat nomor polisi sepeda motor yang digunakan pelaku yang terekam jelas di kamera CCTV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.