Lingga Semu
Selain Arca unfinished, pihak Disparporabud Nganjuk juga mengecek ODCB yang diduga merupakan Lingga.
Hasilnya mereka menyimpulkan bahwa batu silindris setinggi 45 sentimeter itu adalah Lingga Semu.
Dahulu, Lingga semu difungsikan sebagai patok pembatas, misalnya pembatas halaman candi atau batas wilayah yang ditetapkan sebagai sima.
Oleh karenanya, Lingga Semu juga dinamakan Lingga Patok.
“Lingga patok kategorinya adalah pembatas wilayah. Nah, katanya (Lingga Patok) ini diambil dari wilayah hutan, barangkali itu dulu adalah batas desa yang berbatasan dengan wilayah kekuasaan hutan,” tutur Amin.
Baca juga: Tanda Tsunami Menurut Warga Pesisir Banyuwangi, Ikan Menepi hingga Bau Air Laut Menyengat
Akan tetepi, Amin juga belum bisa memastikan periode dibuatnya Lingga Patok tersebut.
Menurut Amin, masih dibutuhkan unsur pendukung yang kuat untuk mengetahui masa pembuatan Lingga Patok itu.
Tak hanya Lingga Semu dan Arca unfinished, Disparporabud Nganjuk juga telah mengecek ODCB lainnya di Desa Gondang. Seperti Lingga yang difungsikan sebagai nisan makam yang diduga dari Suku Kalang.
“Jadi kami menggambarkan bahwa memang di sini (Desa Gondang) potensi-potensi peralihan antara masa Hindu ke Islam ini cukup kuat,” ungkap Amin.
“Dulu ini (Desa Gondang) sepertinya adalah hutan. Kemudian karena adanya sebaran-sebaran atau pelarian-pelarian dari Jawa Tengah yang mengarah ke sini. Nah, itu akhirnya di sini dijadikan perkampungan,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.