Paket wisata itu sudah dikoordinasikan dengan pengelola obyek wisata yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali.
"Jadi, setelah rapat di Nusa Dua misalnya, ya kami harapkan mereka bisa melakukan kunjungan ke obyek wisata dan UMKM kami di Bali, sehingga ada perputaran uanglah," kata dia saat dihubungi terpisah.
Astawa menyebutkan, paket wisata itu kemudian diberikan dalam bentuk potongan harga atau diskon di pintu-pintu masuk kawasan pariwisata di Bali.
Astawa juga menyadari bahwa program WFB ini tidak serta-merta bisa dengan mudah merata ke seluruh Bali.
Baca juga: Viral, Mahasiswa Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda
Sebab, program ini bukan sebagai pengganti kehadiran sekitar 16,5 juta wisatawan yang mengunjungi Bali sebelum pandemi Covid-19.
"Teman-teman industri pariwisata juga saat ini belum berpikir soal profit, yang penting meraka bisa bertahan itu sudah sangat luar biasa. WFB ini kan ibarat ada air netes sedikit, kami syukurilah pasti," tutur dia.
Ia juga berharap WFB setidaknya bisa meningkatkan okupansi hotel hingga 15-20 persen dari total 146.000 hotel yang tersebar di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.