Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Siapkan Paket Wisata agar Work From Bali Tak Terpusat di Nusa Dua

Kompas.com - 14/06/2021, 14:58 WIB
Ach Fawaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Program work from Bali (WFB) secara efektif akan dimulai secara bertahap pada Juli 2021.

Tujuh kementerian dan lembaga di bawah komando Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan menerapkan WFB dari kawasan Nusa Dua, Badung, Bali.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, tak ada penyambutan khusus oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kepada tujuh kementerian dan lembaga itu.

Namun, ia berharap, pelaksanaan WFB bisa menyebar ke sejumlah daerah di luar kawasan Nusa Dua.

Baca juga: Batuk dan Pilek Bersamaan Usai Hadiri Acara Nikah, 66 Warga Desa Ini Positif Tes Antigen, Akses Ditutup

"Tidak ada penyambutan khusus, hanya Pemprov (Bali) mengharapkan WFB bisa disebar di beberapa kawasan, tidak hanya di Nusa Dua," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu, saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Cok Ace menuturkan, sejumlah hotel dan destinasi diluar kawasan Nusa Dua juga sudah memenuhi standar cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE.

Apalagi, daerah seperti Ubud dan Sanur juga sudah masuk kawasan zona hijau Covid-19 atau green zone. Pelaku pariwisata di kawasan ini sudah tervaksinasi Covid-19.

"Dengan demikian, diharapkan ada pemerataan di Bali," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, pihaknya sudah menyediakan sejumlah paket wisata agar ASN kementerian atau pegawai BUMN yang bekerja di Bali tak terpusat di Nusa Dua.

Paket wisata itu sudah dikoordinasikan dengan pengelola obyek wisata yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali.

"Jadi, setelah rapat di Nusa Dua misalnya, ya kami harapkan mereka bisa melakukan kunjungan ke obyek wisata dan UMKM kami di Bali, sehingga ada perputaran uanglah," kata dia saat dihubungi terpisah.

Astawa menyebutkan, paket wisata itu kemudian diberikan dalam bentuk potongan harga atau diskon di pintu-pintu masuk kawasan pariwisata di Bali.

Astawa juga menyadari bahwa program WFB ini tidak serta-merta bisa dengan mudah merata ke seluruh Bali.

Baca juga: Viral, Mahasiswa Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda

Sebab, program ini bukan sebagai pengganti kehadiran sekitar 16,5 juta wisatawan yang mengunjungi Bali sebelum pandemi Covid-19.

"Teman-teman industri pariwisata juga saat ini belum berpikir soal profit, yang penting meraka bisa bertahan itu sudah sangat luar biasa. WFB ini kan ibarat ada air netes sedikit, kami syukurilah pasti," tutur dia.

Ia juga berharap WFB setidaknya bisa meningkatkan okupansi hotel hingga 15-20 persen dari total 146.000 hotel yang tersebar di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com