KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membantah ada rumah sakit yang menolak pasien dengan alasan kamar penuh.
Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Jabar setelah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung.
Menurutnya, dari hasil keterangan dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), banyak pasien tanpa gejala yang datang meminta perawatan.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar, Ini Langkah Gubernur Ridwan Kamil
Padahal, hasil analisis dokter, pasien tersebut cukup menjalani isolasi mandiri.
"Jadi tidak betul ada ditolak itu. Bukan ditolak, dokter menilai anda tidak perlu dirawat cukup di rumah. Jadi bukan penuh, karena kenyataannya juga tidak penuh. Bahwa naik iya tapi tidak penuh," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan juga menjelaskan, jumlah kasus Covid-19 di Jabar terus meningkat pasca-lebaran.
Baca juga: Heboh Biaya Wisata di Curug Bidadari Tak Wajar, Warganet: Kapok, Tempat Biasa, Pungli Luar Biasa
Hal itu diduga karena lemahnya penerapan protokol kesehatan saat arus mudik.
Kondisi tersebut disayangkan oleh Ridwan Kamil yang mengaku angka kasus Covid-19 sebelum lebaran sebetulnya cenderung menurun.
"Izin mengupdate, memang fakta ya terjadi lonjakan (kasus Covid-19) pasca-libur lebaran yang masa inkubasinya jatuh di minggu-minggu ini lah kira-kira begitu. Ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan pada imbauan mudik itu membawa kemudaratan seperti ini. Jadi ini nyata," ujar Emil.
Baca juga: Ridwan Kamil Sidak RS di Bandung Malam Hari, Temukan Alasan Mengapa Covid-19 di Jabar Melonjak
Menyikapi kondisi terkini di Jabar, Gubernur Ridwan akan menerapkan aturan pengetatan aktivitas masyarakat.
selain penerapan protokol kesehatan, pengetatan aktivitas masyarakat akan menjadi pola umum dalam menekan kasus Covid-19.
"Jadi, jangan kaget kalau (kasus) naik diperketat. Mudah-mudahan bisa turun seperti sebelum lebaran," ujar Ridwan.
"Nanti saya sudah saya instruksikan diwakili Sekda Kota Bandung kebijakan WFH sedang dihitung, kebijakan nikahan sedang dihitung khususnya Bandung Raya," tambahanya.
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Minta Wartawan Mengutip Utuh Pernyataan Anies Baswedan
Menurut keterangan Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad, situasi melonjaknya kasus Covid-19 di Jabar sudah diprediksi.
Hal itu, menurutnya, terjadi usai momen libur panjang.
"Beberapa hari terakhir, di atas 1.000 kasus (Covid-19) untuk seluruh Jawa Barat dengan daerah sebaran yang utamanya masih tetap didominasi di Bandung Raya dan juga Jabodetabek. Kemudian ada beberapa lain di luar itu seperti di Karawang dan Cirebon," ujar Daud dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) dikutip dari akun YouTube Humas Jabar, Sabtu (12/6/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, pria yang akrab disapa Emil itu datang sekitar pukul 22.30 WIB.
Tampak juga mendampingi Ridwan adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna dan tim dokter RSHS Bandung.
Setelah meninjau RSHS, rombongan segera melanjutkan peninjauan ke RSKIA Kota Bandung.
(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.