Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pengendara Motor Menumpuk di Jembatan Suramadu, Bobol Pagar Pembatas karena Ini...

Kompas.com - 10/06/2021, 16:05 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah video memperlihatkan ratusan pengendara roda dua menumpuk di tengah Jembatan Suramadu viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, ratusan pengendara menumpuk di tengah jembatan karena kemacetan yang ditimbulkan pengendara motor lain yang memutar balik.

Para pengendara yang putar balik itu ingin menghindari tes cepat antigen yang dilakukan di setiap sisi Jembatan Suramadu.

Dalam video itu terdengar suara dengan bahasa Madura yang menyebut kendaraan roda dua kesulitan lewat.

"Deemmah reh ges lok bisa lebet riah. Full, demo besar-besaran riah. (Gimana ini guys tidak bisa lewat, full, demo besar-besaran ini)," kata salah satu warga dalam video itu, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Pada video lainnya yang direkam pengendara dari sisi berbeda, terdengar aktivitas pengendara motor saling membantu menurunkan kendaraan ke jalur mobil. Video berdurasi 21 detik itu memperlihatkan pengendara motor membuka pagar pembatas jalur di Jembatan Suramadu.

Baca juga: Pegawai Pemkot Surabaya yang Berdomisili di Bangkalan Diminta Bekerja dari Rumah

"Laben Reng maduranah Jeh, laben, oke-oke jiah. Aman-aman (lawan orang Madura itu, lawan, oke-oke itu. Aman-aman)," kata salah satu pengendara, seperti dikutip Kompas.com.

Dua video itu menyebar di berbagai platform media sosial, terutama aplikasi pesan instan WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo membenarkan dua video tersebut.

Pengendara roda di bentang Jemabatan Suramadu saat saling bantu menurunkan kenddaarnnya setelah berhasil membuka pintu pagar pembatas jalur motor dan mobil. Kamis, (10/6/2021KOMPAS.COM/MUCHLIS Pengendara roda di bentang Jemabatan Suramadu saat saling bantu menurunkan kenddaarnnya setelah berhasil membuka pintu pagar pembatas jalur motor dan mobil. Kamis, (10/6/2021

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/6/2021) sekitar pukul 08.00 WIB. Menurut Wibowo, para pengendara itu takut menjalani tes swab antigen.

"Ya itu benar terjadi tadi pagi, karena mereka ketakutan untuk di-swab antigen dan memilih putar balik," kata Wibowo saat dikonfirmasi via telepon selulernya.

Wibowo meluruskan, pernyataan dalam video yang menyebut terjadi demo besar-besaran tidak benar.

 

Kemacetan itu terjadi murni karena pengendara memilih putar balik untuk menghindari tes antigen.

"Padahal, di ujung jembatan Suramadu sisi Surabaya aktivitas kita lancar dan kondusif, tidak ada kemacetan, cuma di bentang tengah saja itu," kata dia.

Setelah melihat banyak yang putar balik, Wibowo langsung bergegas mengirimkan anggotanya untuk melakukan tindakan preventif karena perbuatan pengendara sangat membahayakan keselamatan.

Baca juga: Kecewa Tak Bisa Beroperasi 24 Jam, Paguyuban Warkop Surabaya Akan Berjualan di Balai Kota

"Langsung kami tindak dengan ditilang dan tetap diminta untuk swab antigen," ujar dia.

Ia berharap para pengendara dari arah Madura agar tidak putar balik di tengah Jembatan Suramadu.

Jika tidak terlalu penting, kurangi bepergian dan lindungi diri dengan keluarga dari kerumunan.

"Berharap tidak ada yang berani putar balik, karena sangat berbahaya, kalau tidak penting tak perlu keluar. Jaga diri dan tetap patuhi prokes," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com