Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demak Zona Merah, Jalan Protokol Ditutup dan Belasan Desa "Lockdown" Mikro

Kompas.com - 09/06/2021, 06:06 WIB
Ari Widodo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

DEMAK,KOMPAS.com - Kabupaten Demak menjadi sorotan lantaran penduduknya menduduki peringkat teratas di Jawa Tengah dalam isolasi mandiri akibat paparan Covid-19.

Sebaran Covid-19 di 14 kecamatan mengalami peningkatan cukup signifikan setelah Idul Fitri 2021.

Warga yang terpapar Covid-19 sebanyak 532 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 410 orang melakukan isolasi mandiri dan 122 pasien dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Kabupaten Tegal Zona Merah, Tempat Wisata Ditutup, Pasar Tradisional Tetap Buka

Para petinggi di "Kota Wali" ini bahkan menyatakan Demak masuk kategori zona merah. Akibatnya, berbagai sektor terkena imbas dari kebijakan yang dikeluarkan.

Sejumlah jalan protokol semenjak sore hingga pagi hari ditutup untuk membatasi mobilisasi dan kerumunan warga yang masuk Kota Demak.

Semua objek wisata termasuk wisata religi Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga ditutup dan sejumlah desa maupun kelurahan yang masuk zona merah diberlakukan lockdown mikro.

Baca juga: Waspada, 8 Daerah di Jateng Sudah Berstatus Zona Merah Covid-19

Komandan Kodim 0716 Demak Letkol Arh M Ufiz mengajak semua jajaran forkopimda dan semua elemen masyarakat agar bekerja bahu membahu untuk saling mengingatkan pentingnya protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

"PPKM Mikro di wilayah kita harus lebih di optimalkan. Rekan rekan harus lebih fokus data Covid per desa, pastikan zona sesuai dengan kenyataan," ujar Letkol Ufiz, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Antisipasi Warga dari Zona Merah Masuk Solo, Satgas Gelar Operasi Prokes di Perbatasan

Ufiz mendesak agar para kepala desa segera menindaklanjuti perihal PPKM mikro di lapangan.

Selain itu, ia juga menganjurkan agar di pintu masuk desa dibuat one way untuk mengantisipasi aktivitas warga atau pendatang yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini ruang isolasi di rumah sakit di wilayah Demak sudah terisi 86 persen, hal itu tentu saja membuat pemerintah daerah makin waspada.

Sebagai upaya mengurangi penyebaran Covid-19 yang makin menggila Pemkab Demak saat ini sudah memberlakukan lockdown di beberapa desa terutama yang berbatasan dengan wilayah Kudus sebagai awal ledakan Covid-19 selepas Lebaran.

Desa dan kelurahan tersebut antara lain, Desa Karanganyar, Kedungwaru Kidul, Kedungwaru Lor, Ketanjung, Tugu Lor, Undaan Lor dan Desa Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar.

Baca juga: Fakta Kabupaten Tegal Jadi Zona Merah Covid-19, Satu Desa “Lockdown” hingga Muncul 18 Klaster Baru

Kemudian Kelurahan Mangunjiwan, Kelurahan Bintoro, Desa Katonsari dan Desa Bango Kecamatan Demak Kota.

Desa Bogosari Kecamatan Guntur, Desa Batursari dan Kebonbatur Kecamatan Mranggen, Desa Gajah Kecamatan Gajah, Desa Mijen Kecamatan Mijen serta Desa Sriwulan Kecamatan Sayung.

“Lonjakan kasus Covid-19 di Demak cukup tinggi. Hal terpenting mencegah penyebaran virus corona ini adalah kesadaran masyarakat untuk pola hidup bersih dan sehat serta mematuhi protokol kesehatan,” tegas Dandim Ufiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com