Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intimidasi dari Pimpinan hingga Hanya Ikut-ikutan Jadi Alasan 20 Pejabat Dinkes Banten Mundur

Kompas.com - 04/06/2021, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Alasan 20 pejabat Dinas Kesehatan Banten mengajukan pengunduran diri terungkap saat mereka diperiksa oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten.

Beberapa pejabat eselon III dan IV mengaku mundur karena merasa tertekan dan ada intimidasi dari pimpinan.

Namun tak semua beralasan sama. Ada yang ikut-ikutan mundur karena bentuk solidaritas pada rekannya.

Baca juga: 20 Pejabat Dinkes Banten Mundur, DPRD: Kadinkes Workaholic, Terlalu Kencang Jalannya...

Sebanyak 20 pejabat Dinkes tersebut diperiksa secara tertutup di pendopo gubernur yang ada di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang. Rabu (2/6/2021).

Namun tak ada satu pun pejabat yang berkomentar. Mereka kompoak diam dan menghindari wartawan usai diperiksa.

Alasan mundurnya para pejabat Dinas KSehatan diungkapkan oleh Kepala BKD Banten Komarudin.

Baca juga: 20 Pejabat Dinkes Banten Mundur, Wahidin: Tunjangan Pegawai Negeri Saya Naikin, Kurang Apa Saya sebagai Gubernur?

Namun ia tak mengungkapkan dengan rinci bentuk tekanan dan intimidasi yang didapat oleh para pejabat Dinkes tersebut.

"Ada yang menjelaskan (tekanan dan intimidasi) samar-samar, tapi sudah kita identifikasi. Sebenarnya kalau bicara pekerjaan yang menekan gitu yah semua pekerjaan saat ini pasti begitu (ada tekanan)," ujar Komarudin kepada wartawan usai pemeriksaan, Rabu.

"Kalau persoalan apakah betul mereka itu secara sadar sungguh-sungguh mengundurkan diri, ternyata yah enggak seluruhnya. Jadi, ada yang memang berniat sungguh-sungguh mundur, ada juga solidaritas. Yang lain pada tanda tangan, pada ikut-ikutan tanda tangan," kata Komarudin.

Baca juga: Gubernur Banten Cari Pengganti 20 Pejabat Dinkes yang Mundur, Ini Besaran Tunjangannya

Tak hanya memeriksa 20 pejabat yang mengundurkan diri. BKD Provinsi Banten juga memeriksa Kepala Dinas Kesehatan Banten dr Ati Pramudji Hastuti.

"Kita kan harus secara seluruhnya biar obyektif kita mendapatkan informasi sebaik-baiknya, biar jelas duduk persoalannya," tutur Komarudin.

Ia mengatakan para pejabat juga meminta maaf kepada publik dan kepada pemerintah daerah karena membuat kegaduhan.

"Mereka menyampaikan maaf secara umum terbuka kepada publik, kepada pemerintah daerah. Karena mereka tidak bermaksud untuk membuat gaduh, karena itu spontan saja," kata Komarudin.

Baca juga: 20 Pejabat Dinkes Banten Kompak Mundur, Gubernur Wahidin: Semua Di-nonjob-kan

Rekannya jadi tersangka kasus dugaan korupsi masker

Kejati Banten menetapkan dan menahan tiga tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan masker di Dinas Kesehatan Banten.KOMPAS.com/RASYID RIDHO Kejati Banten menetapkan dan menahan tiga tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan masker di Dinas Kesehatan Banten.
Pengunduran diri 20 orang pejabat itu dilakukan setelah salah satu rekan mereka, LS ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan masker oleh Kejaksaan Tinggi Banten.

Berdasarkan dokumen pernyataan sikap yang diperoleh Kompas.com, surat itu ditujukan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com