“Saya baru tahu, alhamdulillah senang sekali bisa tahu dan mengenal resep-resep kuliner. Ini bisa menjadi inspirasi saya untuk menambah jualan di warung,” ujar Rita yang mengelola warung di desanya.
Dia lantas bercerita pengalamannya memasak resep kuliner warisan Bung Karno.
“Ini jantung pisangnya harus dibakar, diambil kulitnya yang gosong lalu dipotong-potong. Ini saya ikuti panduan di buku resep Mustika Rasa,” kata Rita.
“Pisangnya harus jenis pisang kepok,” imbuh Rita.
Sudarti, warga lainnya, juga mengaku senang bisa memasak dari hasil dokumentasi resep kuliner tradisional yang diinisiasi Bung Karno.
“Ada resepnya, harus begini, misal tadi sayur lodehnya dijelaskan dari jenis pisangnya sampai bumbu-bumbunya,” ujarnya.
Baca juga: Cerita Tsunami 13 Meter di Banyuwangi pada 1994 yang Telan 200 Korban Jiwa...
Ipuk menambahkan, buku Mustika Rasa menginspirasinya untuk terus mengembangkan kuliner tradisional Banyuwangi, seperti rujak soto, nasi tempong, geseng entok, bagiak, dan sebagainya.
“Saya terinspirasi bagaimana menghadirkan panduan memasak yang detail seperti di buku Mustika Rasa. Ini bisa dikembangkan di warung-warung agar kualitas rasanya semakin mantap,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.