BLITAR, KOMPAS.com - Fenomena gerhana bulan pekan lalu yang mengakibatkan air laut pasang dan gelombang tinggi, berdampak pada turunnya aktivitas nelayan mencari ikan.
Meski gelombang laut sudah mulai normal, dampak berupa langkanya pasokan ikan baru mulai terasa beberapa hari terakhir.
Pedagang pasar ikan di Pasar Templek Kota Blitar Firza Ridwani mengatakan, pasokan ikan laut untuk kiosnya mulai tersendat dalam dua hingga tiga hari terakhir.
"Sejumlah ikan laut bahkan kosong beberapa hari setelah gerhana bulan. Sampai hari ini masih kosong," ujarnya saat ditemui di kiosnya, Rabu (2/6/2021).
Firza mengatakan, hari ini ia hanya memiliki stok ikan tongkol dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Ikan itu terpaksa dijual dengan harga lbih mahal.
Baca juga: Bulan Bung Karno 2021 di Blitar Dimulai Malam Ini, Digelar 34 Hari Tanpa Penonton
Firza menjual ikan tongkol itu seharga Rp 32.000 per kilogram, lebih mahal dibanding biasanya, Rp 28.000 per kilogram.
Sementara, beberapa jenis ikan laut bahkan kosong dalam beberapa hari terakhir, antara lain, kembung, tuna, dan cumi.
"Kemarin masih ada ikan cumi tapi cuma sedikit dan hari ini sudah habis. Itu pun harganya mahal, Rp 74.000 per kilogram," ujarnya.
Kios ikan milik Firza adalah salah satu dari sedikit kios ikan di Kota Blitar yang melayani pedagang ikan eceran.
Firza mendapatkan pasokan ikan paling banyak dari pasar ikan di Kabupaten Lamongan dengan jumlah sekitar 1 ton setiap dua hari sekali.