Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman Malaysia Rendam 9 Kecamatan di Nunukan, BPBD Tetapkan Status Darurat Bencana

Kompas.com - 28/05/2021, 17:33 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), menetapkan status darurat bencana menyikapi banjir kiriman Malaysia yang merendam 9 kecamatan di wilayah perbatasan RI– Malaysia.

"Kita sudah mengambil langkah dalam penanganan kebencanaan. Kita tetapkan status siaga darurat merespons musibah banjir tahunan yang saat ini berdampak lebih luas dari banjir awal 2021,’’ujar Pelaksana tugas (Plt) BPBD Nunukan Muhammad Amin kepada wartawan, Jumat (28/5/2021).

Banjir yang rutin terjadi setiap tahun ini berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia.

Baca juga: 9 Kecamatan di Nunukan Kaltara Terendam Banjir, Diperkirakan Bakal Meluas

Banjir kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, yang masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.

Awal 2021, banjir merendam 8 desa di Kecamatan Sembakung, yaitu Desa Butas Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Lubakan dan Desa Tagul.

Saat itu, ketinggian air mencapai 2,1 meter hingga 4 meter.

BPBD Nunukan mencatat, sebanyak 948 rumah dengan 1.552 KK dan 5.682 jiwa terdampak.

"Kali ini banjir melanda 9 kecamatan dari Kecamatan Sebuku sampai Kecamatan Lumbis Hulu. Jangkaunnya lebih luas, ketinggian air juga mencapai 4,9 meter. Sembakung selalu menjadi lokasi paling terdampak setiap tahunnya," kata Amin.

Baca juga: Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Musi Rawas Utara Terendam Banjir

Amin menambahkan, ketinggian air di Sembakung saat ini berangsur surut.

Laporan terakhir yang diterima BPBD Nunukan, ketinggian air saat ini sekitar 4,8 meter atau turun 10 cm dari sebelumnya dengan ketinggian normal sungai 3 meter.

Ada sekitar 352 rumah yang ditinggali 440 KK dengan lebih 1500 jiwa terdampak di kecamatan Sembakung.

Sebanyak 15 bangunan pemerintah juga dilaporkan terendam.

"Saat ini pelayanan Puskesmas dialihkan ke depan kantor camat Sembakung. Kita siapkan tenda besar di jalan raya. Sebelum air surut, pelayanan puskesmas masih dilakukan di tempat tersebut," tuturnya.

Amin memastikan distribusi logistik untuk korban banjir masih tercukupi.

Banjir rutin tahunan ini, membuat petugas BPBD dan unsur terkait sudah sangat siap.

Banyak logistik disimpan di setiap desa, dan akan ditambah sesuai kebutuhan jika ada laporan kekurangan logistik.

"Kita juga mulai distribusikan sarana prasarana seperti mesin kapal 40 PK, juga 1 unit motor cross. Itu untuk memudahkan pendataan dan pemantauan," katanya.

Status siaga darurat juga menjadi tanda respons cepat di mana pemerintah bisa segera menaikkan status menjadi tanggap darurat ketika benar benar harus dilakukan.

Meski banjir yang merendam sebagian rumah sejak 24 Mei 2021, masyarakat tidak ada yang berniat mengungsi.

Saking terbiasanya masyarakat mengalami banjir, warga tetap keukeuh bertahan.

Selama air belum mencapai atap rumah, mereka bakal terus bertahan di rumah panggung mereka.

Mereka meenempati papan tepat di bawah atap rumah.

Masyarakat menyebutnya sebagai pungkau, di tempat tersebut mereka akan masak dan tidur sampai banjir surut dengan sendirinya.

Sejauh ini, kerusakan dan imbas banjir masih dalam penghitungan BPBD.

"Kita akan terus menerima laporan setiap jamnya. Kita meminta masyarakat waspada terutama malam hari. Eskalasi banjir dimungkinkan masih akan meluas karena BMKG memprediksi curah hujan masih tinggi di wilayah wilayah yang kebanjiran di Nunukan," kata Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com