Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Kebijakan Bupati Banyumas, Bupati Cilacap: ASN Cilacap Enggak Usah Belanja di Purwokerto

Kompas.com - 28/05/2021, 14:53 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Bupati Cilacap, Jawa Tengah, Tatto Suwarto Pamuji melarang aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat bepergian ke Kabupaten Banyumas.

Hal itu sebagai respon pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein yang meminta ASN Pemkab Banyumas asal Cilacap untuk work from home (WFH), karena ada temuan Covid-19 varian baru B.1617.2 di Cilacap.

Dalam sebuah video di Youtube chanel JNTV Newsjateng, dengan nada menyindir Tatto mengaku setuju dengan imbauan Bupati Banyumas.

"Bahwa ASN yang dari Cilacap tidak boleh ke Banyumas, yang dari Banyumas pun tetap di Banyumas, jangan ke Cilacap. Jadi setuju, baik, luar biasa imbauannya," kata Tatto.

Baca juga: Perangkat Desa Terdakwa Penolakan Jenazah Covid-19 Minta Dibebaskan, Bupati Banyumas: Biarlah Hukum Tetap Berjalan

"Jadi saya setuju, nanti saya mengimbau ASN Cilacap enggak usah lah belanja di Purwokerto (Kabupaten Banyumas), juga masyarakat enggak usah ke sana," sambung Tatto.

Menurut Tatto, seluruh kebutuhan masyarakat telah tersedia di Cilacap.

"Di Cilacap pariwisata ada, kuliner ada, mal ada, apa saja ada. Semua ada di Cilacap, maka berbahagialah jadi warga Cilacap. Belanja di Cilacap, kuliner di Cilacap, wisata di Cilacap, dan hiburan di Cilacap, semuanya ada di Cilacap," ujar Tatto.

Tatto mengaku prihatin dengan temuan varian baru di Cilacap yang masuk melalui ABK asal. filipina. Namun Tatto menyatakan, pihaknya bekerja keras untuk menanganinya.

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Cilacap Farid Maruf mengatakan, pernyataan Bupati Cilacap hanya gurauan.

"Mainan itu lah, jadi itu guyonan. Jadi kemarin lagi pada kumpul-kumpul kan itu ASN, Pak Bupati bilang 'semuanya saja Pak Sekda, masyarakatnya kita kalau ke Purwokerto jangan boleh, di Cilacap saja'. Itu bahasa guyonan, 'jangan ASN tok, masyarakat semuanya', itu guyonan," kata Farid.

Baca juga: Muncul Covid-19 Varian India, ASN Pemkab Banyumas yang Berdomisili di Cilacap Diminta WFH

Menurut Farid, Tatto berpesan yang penting masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Apa lah artinya pengetatan, kalau tidak mematuhi protokol kesehatan tidak ada artinya," ujar Farid.

Diberitakan sebelumnya, ASN Pemkab Banyumas yang berdomisili di wilayah Kabupaten Cilacap, diminta work from home (WFH) untuk sementara waktu.

Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 B1617.2 atau varian India yang terdeteksi masuk Cilacap melalui 13 anak buah kapal (ABK) asal Filipina.

"Pertama yang bisa kami lakukan adalah ASN, jadi kami minta ASN Banyumas yang berdomisili di Cilacap untuk WFH," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (24/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com