Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Bunuh Sopir Majikan, TKW Asal Majalengka di Dubai Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 25/05/2021, 18:47 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MAJALENGKA, KOMPAS.com - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Majalengka Jawa Barat, Nenah Arsinah (38), terancam hukuman mati di Dubai, Uni Emirat Arab, karena diduga membunuh sopir majikan dengan racun melalui makanan.

Akibat kejadian pada 28 Oktober 2014 tersebut, perempuan asal Desa Ranji Wetan, Kecamatan Kasokandel harus mendekam di penjara Dubai selama tujuh tahun di tahun yang sama serta menerima hukuman cambuk 100 kali dari petugas keamanan setempat.

Baca juga: Jadi Perlintasan Pemudik, Cirebon Satu-satunya Daerah di Jabar Zona Merah Covid-19

Kakak kandung Nenah, Nung Arminah (41) mengungkapkan adiknya tersebut difitnah oleh sang majikan karena meninggalnya sopir majikan bernama Muhammad Matu dengan kondisi terdapat bekas jeratan di lehernya.

"Sopirnya berkebangsaan India. Sebelum meninggal dia sempat ribut sama anak majikan karena meminta pembayaran gaji tiga bulan yang belum dibayar. Dia baru bekerja lima bulan," ujar Nung, di kediamannya di RT 003 RW 003 Blok Selasa, Desa Ranji Wetan, Majalengka, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: PSBB Proporsional Jabar Diperpanjang hingga 31 Mei

Nung mengungkapkan, saat sang sopir meninggal, posisi Nenah saat itu sedang mencuci piring.

Biasanya sang sopir selalu memberikan piring atau pun gelas kotor kepada Nenah. Namun, saat itu sang sopir tidak memberikan.

"Akhirnya Nenah atau adik saya curiga. Setelah semua cucian beres dan dapurnya bersih, dia menuju kamar sang sopir yang berada di belakang rumah majikan. Pas ketika masuk adik saya mendapati sang sopir telah meninggal dunia," terang Nung.

Nung menjelaskan, saat sang sopir telah tidak bernyawa, Nenah akhirnya menjerit memanggil sang majikan.

Lalu tidak lama dari kejadian tersebut sang majikan memberinya sebuah surat berbahasa Arab dan Nenah dipaksa menandatanganinya.

"Dia tidak mengerti isinya apa. Disuruh tanda tangan begitu saja. Kata sang majikan kalau menandatangani (surat) ini nanti dikasih uang banyak dan akan dinikahkan dengan orang Banglades. Sebab sampai saat ini Nenah masih belum menikah," jelas Nung.

Nung menerangkan, dari kejadian tersebut Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka telah datang ke rumahnya untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.

Sejauh ini Nung dan Pemda Majalengka telah meminta perlindungan hukum ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Dia berangkat resmi pake surat-surat. Dia berangkat pada tahun 2011. Kejadiannya dia dituduh itu jam lima sore," ungkap perempuan satu anak tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (P3K2), Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Kabupaten Majalengka, Momon Rukman, pihaknya akan membantu dengan mengupayakan penelusuran dokumen.

Sampai saat ini Dinas Ketenagakerjaan Majalengka belum menerima laporan aduan atau pun tembusan dari keluarga korban, mengenai ancaman hukum mati yang diterima Nenah di Dubai Uni Emirat Arab.

"Sampai saat ini informasi terbaru belum (laporan). Kami akan menelusurinya, tentunya apa yang terjadi pada warga kami. Nanti kita akan upayakan, akan kita telusuri apakah ke kementerian atau ke badan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), gitu," jelas Momon.

Dari kejadian tersebut, keluarga meminta pemerintah pusat agar membantu membebaskan jeratan hukum yang dialami Nenah Arsinah di Dubai.

Keluarga juga melalui pemerintah desa setempat telah melayangkan surat permintaan bantuan hukum ke Kementerian Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, dengan nomor 140/pemdes-/V/2021 tanggal 03 Mei 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com