"Kalau di nasional kan Rp 280 triliun per tahun, kami menyumbang 40 persen dari itu," tutur dia.
Kebijakan WFB, lanjut Astawa, juga akan memberikan efek domino terhadap perekonomian Bali.
Selain akan memberikan dampak positif pada tingkat hunian hotel, sektor lain seperti UMKM akan terbantu dengan kebijakan WFB.
"Kerajinan-kerajinan yang bisa jadi suvenir itu pasti akan berdampak. Jadi, itu yang perlu dipahami bersama," tutur dia.
Baca juga: Terlilit Banyak Utang, Penyebab Mia Bandar Arisan Tak Mampu Kembalikan Uang Ratusan Peserta
Ia mengakui, dampak yang akan dirasakan dari WFB itu tak bisa dibandingkan dengan kondisi pariwisata dalam situasi normal.
Namun, sebagai bentuk keberpihakan, kebijakan yang apapun yang bisa membantu Bali di tengah situasi sulit akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Terlebih, saat ini, Bali juga tengah mempersiakan diri untuk membuka pariwisata internasional.
"Ini penting untuk menjaga atau untuk uji coba bagaimana penerapan prokes sesuai dengan standar yang secara ketat itu sebelum nanti wisatawan mancanegara itu menjadi kenyataan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.