BALI, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tengah mencanangkan program work from Bali (WFB) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemenko Marves bersama tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasinya akan berkerja dari Bali untuk menyelamatkan ekonomi yang lesu dihantam pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, kebijakan WFB yang akan dilakukan oleh Kemenko Marves dan tujuh kementerian/lembaga di bawahnya adalah wujud keberpihakan.
Sebab, selama pandemi, Bali menjadi daerah yang paling berdampak secara ekonomi.
Baca juga: Preman Terminal Keroyok Anggota TNI AL, Korban Diteriaki Maling Saat Ambil Baju untuk Ibadah
"Ini wujud keberpihakan dan pemerintah memang harus hadir. Jadi, memang ada kalanya situasi tertentu pemerintah harus hadir," kata Astawa, saat dihubungi, Selasa (25/5/2021).
Astawa menuturkan, kehadiran negara di tengah situasi sulit yang dialami Bali harusnya tak dipersoalkan oleh banyak pihak.
Sebab, selama ini, Bali sudah banyak berkontribusi secara nasional yakni sebagai salah satu daerah penyumbang devisa terbesar di sektor pariwisata.
"Kalau situasi sebelum pandemi Covid-19, wisatawan ke Bali itu ada 6,3 juta dan secara nasional 16 juta. Jadi, hampir 40 persen kami memberikan dukungan jumlah kepada wisatawan," kata dia.
Dari jumlah itu, Astawa merinci Bali secara rata-rata menyumbang devisa sebesar Rp 116 triliun dalam satu tahun.